Situs-Otomotif.com
PISTON
A. Pengertian Piston
Piston berbentuk seperti silinder. Piston bekerja dan bergerak secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut gerak dari TMA ke TMB atau sebaliknya. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Dalam silinder piston melakukan empat macam pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi/usaha, dan buang. Berikut gambar dan komponen piston:
B. Fungsi Piston
Berikut ini adalah beberapa fungsi piston:
1. tempat dudukan ring piston.
2. menghisap dan memampatkan udara.
3. meneruskan tekanan pembakaran ke crankshaft.
4. mendorong gas bekas pembakaran keluar.
5. membentuk suatu ruang bakar.
Permukaan piston pada mulanya dibuat rata. Namun, untuk meningkatkan efisiensi engine, terutama pada mesin 2 tak, permukaan piston dibuat cembung simetris dan cembung tidak simetris. Permukaan yang cembung tersebut berguna untuk menyempurnakan pembilasan gas bahan bakar dan melancarkan pembuangan gas bekas pembakaran. Umumnya piston dibuat dari bahan campuran aluminium (aluminium alloy) yang mana bahan tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. tahan terhadap temperatur tinggi.
2. mampu menahan tekanan yang bekerja padanya.
3. mudah menghantarkan panas ke bagian sekitarnya.
4. ringan dan kuat.
C. Beberapa Tipe Piston
1. Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U.
2. Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.
3. Authothermic piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat ini berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian yang berlebihan pada piston dapat dihindari.
4. Oval piston
Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan mengalami perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder blok.
D. Bentuk-Bentuk Piston
1. bentuk kepala katup
2. bentuk bulat
3. bentuk bak
4. bentuk setengah lingkaran
5. bentuk kamar pusar
6. bentuk hati
7. bentuk segitiga
E. Cara Membuat Piston
1. Cast Piston
Bahan baku dari lempengan aluminium. Kalau di PT Federal Izumi Manufaturing diambil langsung dari Jepang. Makanya meski dibuat menggunakan proses casting tapi didukung bahan berkualitas. Agar hasilnya lebih kuat sesuai pesanan pabrikan motor. Bahan lempengan aluminium dipanaskan sampai mencair. Titik didihnya lumayan tinggi.
Aluminium cair kemudian dimasukkan ke dalam cetakan menggunakan cawan. Kalau di PT FIM proses cetak tidak hanya mengandalkan gravity, tapi juga dibarengi dengan tekanan. Supaya hasilnya kuat.
Hasil dari proses pencetakan bentuknya masih seperti kue apem yang perlu diproses machining dengan mesin bubut CNC. Proses pembentukan piston menggunakan mesin CNC sehingga sampai sempurna. Ukurannya sampai benar-benar presisi dari mulai lubang pen, lubang oli dan alur ring piston.
Hasil dari proses finishing cast piston. Badan piston masih lebar kuat namun jadi banyak bidang geseknya dengan dinding liner. Bentuknya masih tebal sehingga berat. Putaran mesin jadi terbebani.
2. Forging Piston
Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong. Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong. Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak sampai mencair
Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti pantat piston.Bentuk piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah kelihatan bagian lumayan tipis. Meski tipis tapi bisa kuat karena dipukul.
Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi. Proses finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC. Dibentuk juga lubang pen, ring piston dan lubang oli sepresisi mungkin.
Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa kuat. Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa seperti bikin pedang. Bidang kontak dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih enteng, sehingga putaran mesin lebih enteng.
EmoticonEmoticon