Monday, August 26, 2019

Sumber Tegangan Tinggi Pada Sepeda Motor Yang Menghasilkan Percikan Bunga Api di Busi

Untuk menjamin tersedianya tegangan pengapian yang tetap tinggi maka diperlukan sistem yang akurat. Sistem pengapian tegangan tinggi menghasilkan percikan bunga api di busi. Sumber tegangan pada sepeda motor dapat berasal dari:

1. Pengapian Langsung

Bentuk yang paling sederhana sumber tegangan pengapian adalah dengan menyediakan source coil (koil sumber pengapian) yang tergabung langsung dengan generator utama (alternator atau flywheel magneto). Keuntungannya adalah sumber tegangan tidak dipengaruhi oleh beban sistem kelistrikan mesin. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan mesin rendah, seperti pada saat menghidupkan (starting) mesin, tegangan yang keluar dari koil sumber berkemungkinan tidak cukup untuk menghasilkan percikan yang kuat.

Arus listrik yang dihasilkan oleh alternator atau flywheel magneto adalah arus listrik AC (Alternating Currrent). Prinsip kerja alternator dan flywheel magneto sebenarnya adalah sama, perbedaannya hanyalah terletak pada penempatan atau konstruksi magnetnya. Pada flywheel magneto bagian magnet ditempatkan di sebelah luar spool (kumparan).

Magnet tersebut berputar untuk membangkitkan listrik pada spool (kumparan) dan juga sebagai roda gila (flywheel) agar putaran poros engkol tidak mudah berhenti atau berat. Sedangkan pada alternator
magnet ditempatkan di bagian dalam spool (kumparan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Kontruksi Flywheel magneto dan Alternator

Pembangkit listrik AC pada sepeda motor baik model alternator ataupun model flywheel magneto terdiri dari beberapa buah kumparan kawat yang berbeda-beda jumlah lilitannya sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan akan menghasilkan arus listrik apabila ada kutub-kutub magnet yang mempengaruhi kumparan tersebut. Kutub ini didapat dari rotor magnet yang ditempatkan pada poros engkol, dan biasanya dilengkapi dengan empat atau enam buah magnet permanen dan arus listrik AC yang dihasilkan dapat berubah-ubah sekitar 50 kali per detik (50 cycle per second)

2. Pengapian Baterai

Selain dari sumber tegangan langsung di atas terdapat juga sumber tegangan alternatif dari sistem kelistrikan utama. Sistem ini biasanya terdapat pada mesin yang mempunyai sistem kelistrikan di mana baterai sebagai sumber tegangan sehingga mesin tidak dapat dihidupkan tanpa baterai. Hampir semua baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah (12 V) untuk sistem pengapian.

Dengan sumber tegangan baterai akan terhindar kemungkinan terjadi masalah dalam menghidupkan awal mesin, selama baterai, rangkaian dan komponen sistem pengapian lainnya dalam kondisi baik. Arus listrik DC (Direct Current) dihasilkan dari baterai (Accumulator). Baterai tidak dapat menciptakan arus listrik, tetapi dapat menyimpan arus listrik melalui proses kimia. Pada umumnya baterai yang digunakan pada sepeda motor ada dua jenis sesuai dengan kapasitasnya yaitu baterai 6 volt dan baterai 12 volt.

Di dalam baterai terdapat sel-sel yang jumlahnya tergantung pada kapasitas baterai itu sendiri, untuk baterai 6 volt mempunyai tiga buah sel sedangkan baterai 12 volt mempunyai enam buah sel yang berhubungan secara seri dan untuk setiap sel baterai menghasilkan tegangan kurang lebih sebesar 2,1 volt. Sementara untuk setiap sel terdiri dari dua buah pelat yaitu pelat positif dan pelat negatif yang terbuat dari timbal atau timah hitam (Pb). Pelat-pelat tersebut disusun bersebelahan dan diantara pelat dipasang pemisah (Separator) sejenis bahan non konduktor dengan jumlah pelat negatif lebih banyak dibandingkan dengan pelat positif untuk setiap sel baterainya.
Konstruksi baterai

Pelat-pelat ini direndam dalam cairan elektrolit. Akibat terjadinya reaksi kimia antara pelat baterai dengan cairan elektrolit tersebut akan menghasilkan arus listrik DC (Direct Current). Adapun reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :


Jika baterai telah digunakan dalam jangka waktu tertentu maka arus listrik yang tersimpan di dalam baterai akan habis, oleh sebab itu diperlukan sistem untuk melakukan pengisian kembali. Sistem pengisian ini memanfaatkan arus dari kumparan yang terlebih dahulu disearahkan dengan menggunakan penyearah arus yang disebut dengan Cuprok (Rectifier).

Reaksi yang terjadi pada saat pengisian baterai adalah sebagai berikut :


Konstruksi baterai kering

Pengaruh Tegangan Baterai pada Sistem Pengapian Pada kehidupan sehari-hari kita sering membuat api yang digunakan untuk membakar sesuatu, tentunya kita memerlukan sumber api, seperti batu korek api yang digunakan untuk membakar gas dari dalarn korek saat menyalakan rokok, kesempurnaan terbakarnya gas dalam korek sangat tergantung pada seberapa besar batu korek api dapat menghasilkan percikan api.

Gambaran sederhana di atas memiliki dasar yang sama dengan pembakaran di dalam silinder motor bensin. Baterai adalah sumber api utama pada sistem pengapian.

Kekuatan dari baterai dapat dinyatakan dengan tegangan (volt) yang dimiliki, artinya kekuatan baterai sebagai sumber api tergantung dari besar tegangannya. Lalu, bagaimana pengaruh tegangan baterai terhadap besarnya bunga api?

Sebagai ilustrasi lebih jauh mengenai pengaruh besarnya tegangan baterai terhadap sistem pengapian dapat kita amati dari kondisi tegangan jaringan listrik rumah dari PLN. Malam hari saat kita menyalakan beban listrik seperti setrika, kompor listrik, dan pompa air bersama-sama sering jaringan listrik rumah jatuh/terputus, padahal pada siang hari masih mampu hidup. Peristiwa ini menandakan bahwa tegangan listrik rumah turun dari nilai semestinya. Pernahkah Anda mengukur tegangan listrik dari PLN saat malam hari, dan membandingkannya dengan pengukuran siang hari?

Tegangan tinggi yang terinduksikan pada koil pengapian tergantung dari tegangan baterai, oleh karena itu baterai yang lemah tidak dapat memproduksi kemagnetan yang kuat. Sedangkan tegangan tinggi yang dapat diinduksikan bergantung pada kemagnetan yang terjadi
Read More

3 Syarat Penting Agar Mesin Motor Dapat Bekerja Dengan Efisien Merupakan Syarat Sistem Pengapian

Sistem pengapian pada motor bensin berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi. Permulaan pembakaran diperlukan karena, pada motor bensin pembakaran tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Pembakaran campuran bensin-udara yang dikompresikan terjadi di dalam silinder setelah busi memercikkan bunga api, sehingga diperoleh tenaga akibat pemuaian gas (eksplosif) hasil pembakaran, mendorong piston ke TMB (Tikik Mati Bawah) menjadi langkah usaha.

Agar busi dapat memercikkan bunga api, maka diperlukan suatu sistem yang bekerja secara akurat. Sistem pengapian terdiri dari berbagai komponen, yang bekerja bersama-sama dalam waktu yang sangat cepat dan singkat.

SYARAT-SYARAT SISTEM PENGAPIAN

Ketiga kondisi di bawah ini adalah merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh motor bensin, agar mesin dapat bekerja dengan efisien
yaitu:
1. Tekanan kompresi yang tinggi.
2. Saat pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang kuat.
3. Perbandingan campuran bensin dan udara yang tepat.
Agar sistem pengapian bisa berfungsi secara optimal, maka sistem pengapian harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:

1. Percikan Bunga Api Harus Kuat

Pada saat campuran bensin-udara dikompresi di dalam silinder, maka kesulitan utama yang terjadi adalah bunga api meloncat di antara celah elektroda busi sangat sulit, hal ini disebabkan udara merupakan tahanan listrik dan tahanannya akan naik pada saat dikompresikan. Tegangan listrik yang diperlukan harus cukup tinggi, sehingga dapat membangkitkan bunga api yang kuat di antara celah elektroda busi. Terjadinya percikan bunga api yang kuat antara lain dipengaruhi oleh pembentukan tegangan induksi yang dihasilkan oleh sistem pengapian. Semakin tinggi tegangan yang dihasilkan, maka bunga api yang dihasilkan bisa semakin kuat. Penjelasan lebih jauh tentang pembentukan tegangan induksi yang baik dibahas pada bagian E sampai H (koil pengapian sampai busi). Namun secara garis besar agar diperoleh tegangan induksi yang baik dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
a. Pemakaian koil pengapian yang sesuai
b. Pemakaian kondensor yang tepat
c. Penyetelan saat pengapian yang sesuai
d. Penyetelan celah busi yang tepat
e. Pemakaian tingkat panas busi yang tepat
f. Pemakaian kabel tegangan yang tepat

2. Saat Pengapian Harus Tepat

Untuk memperoleh pembakaran, maka campuran bensin-udara yang paling tepat, maka saat pengapian harus sesuai dan tidak statis pada titik tertentu, saat pengapian harus dapat berubah mengikuti berbagai perubahan kondisi operasional mesin.

Saat Pengapian (Ignition Timing)

Saat pengapian dari campuran bensin dan udara adalah saat terjadinya percikan bunga api busi beberapa derajat sebelum Titik Mati Atas (TMA) pada akhir langkah kompresi. Saat terjadinya percikan waktunya harus ditentukan dengan tepat supaya dapat membakar dengan sempurna campuran bensin dan udara agar dicapai energi maksimum.

Batas Titik Mati Atas dan Titik Mati Bawah piston

Setelah campuran bahan bakar dibakar oleh bunga api, maka diperlukan waktu tertentu bagi api untuk merambat di dalam ruangan bakar. Oleh sebab itu akan terjadi sedikit keterlambatan antara awal pembakaran dengan pencapaian tekanan pembakaran maksimum.

Dengan demikian, agar diperoleh output maksimum pada engine dengan tekanan pembakaran mencapai titik tertinggi (sekitar 10 derajat setelah TMA), periode perambatan api harus diperhitungkan pada saat menentukan saat pengapian (ignition timing).

Karena diperlukannya waktu untuk perambatan api, maka campuran bahan bakar – udara harus sudah dibakar sebelum TMA. Saat mulai terjadinya pembakaran campuran bahan bakar dan udara tersebut disebut dengan saat pengapian (ignition timing). Agar saat pengapian dapat disesuaikan dengan kecepatan, beban mesin dan lainnya diperlukan peralatan untuk merubah (memajukan atau memundurkan) saat pengapian. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan vacuum advancer dan governor advancer untuk pengapian konvensional.

Dalam sepeda motor biasanya disebut dengan unit pengatur saat pengapian otomatis atau ATU (Automatic Timing Unit). ATU akan mengatur pemajuan saat pengapian. Pada sepeda motor dengan sistem pengapian konvensional (menggunakan platina) ATU diatur secara mekanik sedangkan pada sistem pengapian elektronik ATU diatur secara elektronik. Penjelasan lebih jauh tentang ATU dibahas pada bagian I (Tipe Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor).

Bila saat pengapian dimajukan terlalu jauh (lihat titik A) maka tekanan pembakaran maksimum akan tercapai sebelum 10 derajat sesudah TMA. Karena tekanan di dalam silinder akan menjadi lebih tinggi dari pada pembakaran dengan waktu yang tepat, pembakaran campuran udara bahan bakar yang spontan akan terjadi dan akhirnya akan terjadi knocking atau detonasi.

Posisi saat pengapian

Knocking merupakan ledakan yang menghasilkan gelombang kejutan berupa suara ketukan karena naiknya tekanan yang besar dan kuat yang terjadi pada akhir pembakaran. Knocking yang berlebihan akan mengakibatkan katup, busi dan torak terbakar. Saat pengapian yang terlalu maju juga bisa menyebabkan suhu mesin menjadi terlalu tinggi.

Sedangkan bila saat pengapian dimundurkan terlalu jauh (lihat titik C) maka tekanan pembakaran maksimum akan terjadi setelah 10 derajat setelah TMA (saat dimana torak telah turun cukup jauh). Bila dibandingkan dengan pengapian yang waktunya tepat (titik B), maka tekanan di dalam silinder agak rendah sehingga output mesin menurun, dan masalah pemborosan bahan bakar dan lainnya akan terjadi. Saat pengapian yang tepat dapat menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal.

3. Sistem Pengapian Harus Kuat dan Tahan

Sisem pengapian harus kuat dan tahan terhadap perubahan yang terjadi setiap saat pada ruang mesin atau perubahan kondisi operasional kendaraan; harus tahan terhadap getaran, panas, atau tahan terhadap tegangan tinggi yang dibangkitkan oleh sistem pengapian itu sendiri.

Komponen-komponen sistem pengapian seperti koil pengapian, kondensor, kabel busi (kabel tegangan tinggi) dan busi harus dibuat sedemikan rupa sehingga tahan pada berbagai kondisi. Misalnya dengan naiknya suhu di sekitar mesin, busi harus tetap tahan (tidak meleleh) agar bisa terus memberikan loncatan bunga api yang baik. Oleh karena itu, pemilihan tipe busi harus benar-benar tepat.

Begitu pula dengan koil pengapian maupun kabel busi, walaupun terjadi perubahan suhu yang cukup tinggi (misalnya karena mesin bekerja pada putaran tinggi yang cukup lama), komponen tersebut harus mampu menghasilkan dan menyalurkan tegangan tinggi (induksi) yang cukup. Pemilihan tipe koil hendaknya tepat sesuai kondisi operasional sepeda motor yang digunakan.
Read More

Thursday, June 20, 2019

Nama Komponen dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Tune Up Mobil - Rasa-rasanya artikel ini nantinya bakalan lengkap banget yaa membahas tentang Tune Up. Padahal antara pengertian, fungsi dan tujuan tersebut hampir-hampir sama. Tune-up mobil biasanya dilakukan secara rutin, entah berdasarkan periode waktu (bulan) atau berdasarkan jarak tempuh. 

Namun, pada umumnya mobil di Tune Up setiap 10.000 km, tergantung bengkelnya juga sih mematok berapa. Tune Up ini hanya berada di lingkup bagian mesin saja, jadi tidak sampai ke bagian chasis, pemindah daya atau kelistrikan. 

Tune-up-mobil
Tune Up Mobil

Pengertian Tune Up Mobil

Berdasarkan katanya dapat kita artikan, tune berarti menyetel, mengatur. Sedangkan Up berarti ke atas. Kemudian pengertian secara umum dan menggabungkan dari asal katanya, dapat kita artikan bahwa Tune Up adalah suatu pekerjaan yang biasanya dilakukan secara rutin dan dapat berupa pemeriksaan, pengukuran, penyetelan, perawatan sampai penggantian komponen jika diperlukan, berada pada lingkup bagian mesin saja, serta bertujuan memaksimalkan (up) performa mesin.

Tujuan dan Fungsi Tune Up Mobil

Tujuan utama dari tune up adalah untuk memaksimalkan performa mesin. Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama kali ya, sehingga berikut ini kami simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan, manfaat dan fungsi dari Tune up yaitu untuk :
  1. Memaksimalkan performa mesin.
  2. Menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah, kerusakan ketika dijalan/macet.
  3. Memastikan semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya lebih baik,  jika dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang lebih parah.

Komponen-komponen sistem pendingin
Pada sistem pendingin mobil terdiri dari berbagai macam komponen yaitu :
Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil
Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil

  1. Radiator : Fungsi radiator pada sistem pendingin adalah untuk mendinginkan cairan pendingin setelah menyerap panas dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip pendingin. Radiator sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan lower tank.
  2. Kipas radiator : Fungsi dari kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah mesin, sehingga terjadi pendinginan. Banyak yang menganggap bahwa, kipas radiator ini menghembusnya ke arah radiator, tetapi yang sebenarnya adalah menghembuskan ke arah mesin dan menghisap udara dari radiator. Apa yang terjadi bila kipas menghembuskan ke arah radiator? Kita tahu bahwa udara akan berhembus ke arah radiator dari depan ketika mobil berjalan, kalau ditambah hembusan angin dari belakang (kipas) tentu angin akan bertubrukan..
  3. Tutup radiator : Fungsi dari tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikkan titik didih air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Pada tutup radiatordikenal dua macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum. Katup tekan bekerja ketika mesin panas, dimana katup ini akan membuka ketika tekanan didalam radiator naik sehingga uap air bisa keluar menuju reservoir tank. Sedangkan katup vakum akan bekerja bila suhu mesin sudah kembali dingin, didalam radiator akan terjadi kevakuman dan katup ini akan membuka dan menghisap air yang ada pada reservoir tank.
  4. Pompa air : Fungsi dari pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk mernsirkulasikan air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga digerakkan oleh v belt bersama-sama dengan kipas pendingin.
  5. Thermostat : Fungsi dari thermostat pada sistem pendingin adalah untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja dengan cara menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke radiator). Dan juga berfungsi untuk membuka saluran pada saat mesin panas (air bersirkulasi ke radiator).
  6. Reservoir tank : Gunanya adalah untuk menampung sementara uap air pada saat mesin panas atau sebagai tangki cadangan.
  7. V-belt : Berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin (kipas radiator) dan juga pompa air.
  8. Water jacket : Merupakan saluran-saluran air pendingin di dalam mesin sebagai jalan air dalam mendinginkan mesin.
Demikianlah Nama Komponen dan Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil, semoga bermanfaat.
Read More

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Tune Up Mobil dan Motor

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Tune Up Mobil - Rasa-rasanya artikel ini nantinya bakalan lengkap banget yaa membahas tentang Tune Up. Padahal antara pengertian, fungsi dan tujuan tersebut hampir-hampir sama. Tune-up mobil biasanya dilakukan secara rutin, entah berdasarkan periode waktu (bulan) atau berdasarkan jarak tempuh. 

Namun, pada umumnya mobil di Tune Up setiap 10.000 km, tergantung bengkelnya juga sih mematok berapa. Tune Up ini hanya berada di lingkup bagian mesin saja, jadi tidak sampai ke bagian chasis, pemindah daya atau kelistrikan. 

Tune-up-mobil
Tune Up Mobil

Pengertian Tune Up Mobil

Berdasarkan katanya dapat kita artikan, tune berarti menyetel, mengatur. Sedangkan Up berarti ke atas. Kemudian pengertian secara umum dan menggabungkan dari asal katanya, dapat kita artikan bahwa Tune Up adalah suatu pekerjaan yang biasanya dilakukan secara rutin dan dapat berupa pemeriksaan, pengukuran, penyetelan, perawatan sampai penggantian komponen jika diperlukan, berada pada lingkup bagian mesin saja, serta bertujuan memaksimalkan (up) performa mesin.

Tujuan dan Fungsi Tune Up Mobil

Tujuan utama dari tune up adalah untuk memaksimalkan performa mesin. Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama kali ya, sehingga berikut ini kami simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan, manfaat dan fungsi dari Tune up yaitu untuk :

  • Memaksimalkan performa mesin.
  • Menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah, kerusakan ketika dijalan/macet.
  • Memastikan semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
  • Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya lebih baik,  jika dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang lebih parah.
  • Bererapa pekerjaan saat tune up antara lain :
  • Pemeriksaan sistem pendingin
  • Pemeriksaan sistem pelumasan
  • Pemeriksaan sistem bahan bakar
  • Pemeriksaan sistem pengapian
  • Penyetelan katup
  • dan lain sebagainya

Demikianlah Pengertian, Fungsi dan Tujuan Tune Up Mobil, semoga bermanfaat.
Read More

Cara Kerja Motor 4 Langkah (4 TAK)

Cara Kerja Motor 4 Langkah (4 TAK) - Sebelum membahas mengenai cara kerja atau prinsip kerja dari motor 4 tak, harus anda ketahui terlebih dahulu definisi dari motor 4 tak. Motor 4 langkah adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya (hisap, kompresi, kerja dan buang) membutuhkan 4 langkah piston (2 kali turun, 2 kali naik), 2 putaran poros engkol menghasilkan 1 kali langkah usaha. Jadi motor 4 tak untuk menghasilkan 1 langkah usaha membutuhkan 4 gerakan piston yang terdiri dari 2 kali gerakan turun dan 2 kali gerakan naik. Untuk lebih memahami tentang pengertian dari motor 4 tak ini, akan saya share secara khusus di lain kesempatan. Dan berikut adalah penjelasan tentang cara kerja motor 4 tak.

Sebelumnya pahami terlebih dahulu tentang komponen utama dan fungsinya. Untuk memulainya kita bahas tentang TMA dan TMB. TMA (Titik mati atas) disebut juga dengan TDC (TOP Dead Center) merupakan batas teratas (paling atas) yang dapat piston capai didalam silinder. TMB (Titik mati bawah) disebut juga dengan BDC (Bottom Dead Center) merupakan titik terbawah yang dapat dicapai piston didalam silinder. Yang menjadi acuan adalah piston bagian atas. R merupakan panjang langkah piston disebut juga dengan STROKE.
Cara kerja motor 4 langkah
Cara kerja motor 4 tak

Untuk memahami cara kerja dari motor 4 tak, anda perlu mengetahui beberapa komponennya seperti poros engkol, connecting rod, piston, busi, katup hisap, katup buang, intake manifold, exhaust manifold dan lain sebagainya. Silahkan cari di internet tentang komponen-komponen tersebut. Mungkin saya akan membahas ini juga di blog ini, cari saja di blog bisa otomotif, siapa tahu saya sudah share.

Cara / Prinsip Kerja Motor/Mesin 4 Langkah (4 Tak)
Ada 4 langkah/gerakan piston dalam satu siklus motor 4 tak, yaitu langkah hisap (intake), langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah buang. Yang akan saya jelaskan adalah motor 4 tak yang menggunakan bahan bakar bensin, bukan diesel. Karena keduanya sedikit berbeda, apa perbedaanya? Lain kali akan saya bahas. Berikut kami jelaskan satu persatu langkah-langkah dalam mesin 4 tak.

Penting !
Untuk mempermudah dalam menjelaskan cara kerja motor 4 tak ini, kami menggunakan penjelasan yang sederhana dan tidak detail seperti yang terjadi kenyataannya. Misal saja pada sesi kali ini belum kami jelaskan masalah overlaping (kondisi ketika kedua katup membuka), kami hanya menjelaskan kondisi katup pada setiap langkah, ada juga adalah pergerakan piston. Selain itu juga belum kami jelaskan mengenai kenapa katup bisa membuka, dan kenapa busi bisa memercikkan bunga api. Intinya artikel ini hanyalah penjelasan sederhana (hanya sebatas prinsip kerja). 

Perhatikan gambar dibawah ini :

Cara Kerja Motor 4 Langkah (4 TAK)
Cara Kerja Motor 4 Langkah (4 TAK)


1. Langkah hisap - cara kerja motor 4 tak
Langkah yang pertama dalam cara kerja motor 4 tak adalah langkah hisap. Langkah ini bertujuan untuk memasukkan campuran udara dan bahan bakar kedalam silinder. Langkah hisap ini juga disebut dengan intake stroke. Pada saat mesin mengalami langkah ini maka yang terjadi adalah :
  • Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup
  • Piston bergerak turun dari TMA (Titik mati atas) ke TMB (Titik mati bawah)
  • Campuran udara dan bahan bakar akan masuk kedalam ruang bakar dalam silinder
Pada langkah hisap ini katup hisap dalam kondisi membuka, dan torak bergerak turun sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terhisap yang kemudian masuk kedalam ruang bakar (silinder mesin). Kenapa udara dan bahan bakar bisa masuk kedalam ruang bakar? Alasannya adalah ketika kondisi katup terbuka dan piston atau torak ini bergerak turun maka ruangan yang berada di atas piston menjadi vakum (tekanannya rendah/dibawah 1 atm) sehingga campuran udara dan bahan bakar yang memiliki tekanan lebih tinggi (kurang lebih 1 atmosfir) akan masuk kedalam silinder. Ada juga yang mengatakan terhisap masuk ke dalam silinder. Ini juga sesuai dengan hukum alam bahwa udara akan berhembus dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Logikanya hampir sama dengan pada saat anda minum air dengan sedotan.

2. Langkah kompresi (compression) - cara kerja motor 4 tak
Langkah selanjutnya setelah langkah hisap adalah langkah kompresi. Langkah ini bertujuan agar tekanan dari campuran dan bahan bakar meningkat, sehingga akan lebih mudah terbakar dan tenaga yang dihasilkan dapat lebih besar / maksimal. Pada langkah kompresi yang terjadi adalah :
  • Kedua katup (katup hisap dan buang) dalam keadaan menutup
  • Piston bergerak naik dari TMB ke TMA
  • Campuran udara dan bahan bakar ditekan (dimampatkan) sehingga tekanannya naik
Poros engkol sudah berputar satu kali (360 derajat) untuk melakukan 2 langkah (langkah hisap dan langkah kompresi).

3. Langkah usaha - cara kerja motor 4 tak
Setelah langkah kompresi maka akan lanjut kedalam langkah usaha. Langkah ini merupakan langkah yang akan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Pada langkah ini yang terjadi adalah :
  • Kedua katup dalam keadaan menutup
  • Busi (spark plug) memercikkan bunga api
  • Terjadi ledakan yang membuat piston bergerak turun dari TMA ke TMB
Di dalam kendaraan tertuama pada sistem pengisian dikenal komponen yang namanya busi. Busi atau spark plug ini berfungsi untuk memercikkan bunga api guna membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi. Busi akan memercikkan bunga api sesaat beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA (sebelum akhir langkah kompresi). Setelah busi meloncatkan bunga api, maka campuran udara dan bahan bakar akan meledak dan menghasilkan usaha yang besar, piston pun bergerak turun. Dari langkah usaha ini tenaga yang dihasilkan akan dirubah sedemikian rupa untuk menggerakkan kendaraan. Tenaga yang dihasilkan juga membuat piston dapat bergerak naik turun untuk menyelesaikan satu siklusnya (artinya dalam langkah hisap, langkah kompresi, langkah buang piston bergerak karena adanya tenaga yang dihasilkan pada saat langkah usaha).

4. Langkah buang - cara kerja motor 4 langkah
Setelah melakukan langkah usaha maka selanjutnya adalah langkah buang. Langkah ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa gas hasil pembakaran. Dalam langkah ini yang terjadi adalah :
  • Katup hisap menutup dan katup buang membuka
  • Piston bergerak naik dari TMB ke TMA
  • Gas buang sisa hasil pembakaran akan keluar dan dibuang melalui knalpot.
Dalam langkah ini gas sisa hasil pembakaran akan disalurkan melalui exhaust manifold dan akhirnya akan keluar ke udara bebas melalui knalpot. 

Pada langkah usaha dan buang, poros engkol berputar 1 putaran. Jadi kalau ditotal dalam satu siklus poros engkol akan berputar 2 kali untuk motor 4 tak. Setelah melakukan langkah buang ini, akan kembali lagi ke langkah hisap, dan begitu seterusnya.

Untuk memahami lebih lanjut, silahkan perbanyak membaca artikel-artikel tentang cara kerja. Tetapi sebelumnya pahami terlebih dahulu nama dan fungsi dari setiap komponen mesin. Baru bisa paham tentang cara kerja.
Read More

Cara Memperbaiki Rem Cakram Motor Blong Atau Masuk Angin

Cara Memperbaiki Rem Cakram | Bagi anda yang mempunyai sepeda motor baik yang jenis bebek, matic ataupun sport dikala ini niscaya sudah umum memakai rem cakram pada rodanya. Biasanya rem cakram di pasang di roda depan meskipun kadang ada juga yang di pasang di roda belakang. Masalah pemakaian rem cakram pada motor biasanya ada dua yaitu rem cakram macet dan yang kedua ialah rem cakram blong atau ngempos dikala digunakan. Mari kita bahas persoalan yang kedua dulu alasannya ialah tentunya berbahaya bila kita memakai rem cakram yang masuk angin menyerupai itu dikala di jalanan. Cara memperbaiki rem cakram motor blong atau masuk angin ini terhitung mudah, bagi anda yang awam perihal motorpun sanggup mengikuti tutorial di bawah ini dengan gampang tanpa kesulitan yang njlimet. Mari kita memulai cara mengatasi rem cakram motor yang ngempos di bawah ini.

 Bagi anda yang mempunyai sepeda motor baik yang jenis belibis Cara Memperbaiki Rem Cakram Motor Blong Atau Masuk Angin


Apa Penyebab Rem Cakram Motor Blong?


Tentunya sahabat pembaca mengetahui dari proses pengereman dengan sistem cakram pada roda motor. Kegunaan rem pada sepeda motor ialah untuk memperlambat laju perputaran rodanya dengan prosedur penjepitan pada cakram besi yang berputar. Berkat rem caktram pengendara sepeda motor sanggup tetap mengendalikan jalannya kendaraan dengan lancar disaat ingin mengurangi kecepatan dan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengingat peranannya yang kuat besar terhadap keamanan sepeda motor, wajib hukumnya bagi Anda untuk melaksanakan perawatan bersiklus terhadap rem motor. Jika tidak, maka cepat atau lambat rem tersebut akan mengalami kerusakan yang cukup serius. Salah satunya yaitu rem menjadi blong sehingga diharapkan tenaga ekstra untuk menekan pedal rem bahkan rem tidak sanggup berfungsi sama sekali.

Penyebab utama dari rem cakram motor yang blong ialah adanya udara yang terjebak di dalam sistem pengereman atau biasa dikenal pula dengan istilah masuk angin. Hal ini biasanya diakibatkan oleh kebocoran pada oli rem serta penggantian oli rem gres yang tidak tepat. Bagaimana solusi mengatasinya?

Cara Mengatasi Rem Cakram Motor Blong Atau Ngempos :

Alat dan Bahan :
  • Oli rem
  • Kunci ring 11 atau sesuai dengan ukuran baut nipel
  • Selang untuk mengalirkan oli rem dari nipel
  • Wadah untuk menampung oli rem

Langkah-langkah Perbaikan :
  1. Tekan tuas rem dengan cara mengocoknya berulang-ulang hingga terasa ada tekanannya. Tahan posisi tuas tersebut dan jangan dilepaskan.
  2. Kendurkan cengkeraman baut nipel dengan cara membukanya sebenar kemudian mengencangkannya lagi. Pada dikala baut nipel terbuka, maka oli rem akan mengalir keluar dari lubang baut nipel.
  3. Perhatikan bila fatwa oli rem tersebut pelan dan sedikit berarti masih ada udara yang terjebak di dalamnya. Sedangkan bila oli rem keluar dengan semprotan yang cukup deras tandanya udara di dalam sistem pengereman sudah hilang.
  4. Jadi kendurkan dan kencangkan baut nipel secara berulang-ulang hingga diperoleh hasil oli rem mengalir kuat. Namun ingat, selama proses ini dilakukan, Anda harus mengisi oli rem ke tabung raservoir master rem semoga volume oli di dalamnya tidak hingga habis. Apabila cadangan oli rem habis, maka udaranya sanggup masuk kembali.
Kerjakan langkah-langkah di atas dengan sangat hati-hati. Pastikan oli rem tidak mengenai kulit, cat, atau logam alasannya ialah sanggup menyebabkan gatal dan menyebabkan korosi. Disarankan untuk menampung oli rem buangan ke dalam wadah khusus yang aman.

Nah Demikianlah cara gampang dan cepat mengatasi rem cakram sepeda motor yang masuk angin, ngempos atau blong secara tuntas. Selanjutnya anda perlu mencobanya apakah rem cakram sudah berfungsi dengan baik atau belum. Ingat jangan pernah menganggap sepele persoalan rem motor anda alasannya ialah ini menyangkut keselamatan anda sendiri.


Demikianlah Cara Memperbaiki Rem Cakram Motor Blong Atau Masuk Angin, semoga bermanfaat
Read More

Penyebab Motor Matic Susah Hidup dan Cara Mudah Mengatasinya

Motor Matic Mogok - Bagi anda yang mempunyai motor matic ibarat Mio, Beat atau Vario yang sudah usang digunakan atau bahkan usang terparkir di rumah sebab jarang digunakan niscaya pernah mengalami hal ini. Saat mau berangkat atau bahkan ketika di lampu merah motor mati mendadak dan sulit untuk dinyalakan. Jangan panik dulu bro and sis. Ada cara memperbaikinya tapi ada cara untuk mengatasinya di ketika darurat. Penyebab Motor Matic Susah Hidup dan Cara Mudah Mengatasinya ini dapat dilakukan siapa saja meskipun anda tidak profesional aatau jago dalam mesin matic. Ikuti saja langkah-langkahnya di bawah ini.

 Bagi anda yang mempunyai motor matic ibarat Mio Cara Praktis Mengatasi Motor Matic Susah Hidup Dan Mogok Nyala


Kelebihan dan Kekurangan Motor Matic
Bagi sobat caraperbaiki.com memang mempunyai motor matic ini mempunyai beberapa kelebihan bagi penggunanya. Misalnya saja mudah dan tidak ribet waktu menggunakannya. Hal ini sebab didukung teknologi kelistrikan dan mesin yang user friendly. Makanya cewek-cewek dan ibu-ibu demen banget pake motor jenis ini. Karena banyak hal dilakukan secara otomatis.

Salah satu kelemahan motor matic yang banyak dialami oleh para pemiliknya yakni pada kelistrikannya dan teladan mesin motornya. Biasanya keluhan yang muncul yakni ''Motor matic kadang mati sendiri ditengah jalan'' dan jika sudah begini kejadiannya biasanya motor matic susah di hidupkan kembali.Atau lain lagi kasusnya,bila motor matic sudah beberapa hari tidak pernah dihidupkan maka menghidupkannya lagi sangat sulit sekali dinyalakan.

Nah, apakah kasus-kasus ini yang sering terjadi pada motor matic kesayangan anda?Jika itu yang terjadi maka patut anda ikuti tips-tips dari kami yang akan kami sampaikan secara terperinci dan ringkas dibawah ini :

Cara Mengatasi Motor Matic Yang Susah Nyala / Hidup.

Sebenarnya cara perbaiki motor matic yang susah nyala ini memang sebaiknya di bawa ke bengkel motor tapi bagaimana jika anda sedang di jalan raya? Bila ibarat itu anda tidak perlu panik dan galau. Harap diingat dan dipahami hal di bawah ini sebab kemungkinan hal ini dapat saja terjadi pada anda. Langkah untuk menghidupkannya kembali anda harus melaksanakan langkah-langkah berikut.

  1. Dorong motor anda kepinggir jalan yang datar,kemudian tunjang dengan standar dua.
  2. Tarik gas hingga mentok dengan posisi kunci kontak dalam keadaan off atau mati.
  3. Sambil anda menarik gas hingga mentok,langkah berikutnya yang harus anda lakukan yakni menyelah dengan kick starter dari 6 hingga 10 kali engkolan,
  4. Lepaskan kembali tarikan gasnya
  5. Putar kunci kontak dalam posisi on.
  6. Tarik gas kembali hingga mentok ibarat langkah awal,cuma bedanya kunci kontak ketika ini harus dalam keadaan on.
  7. Sambil anda menarik gas hingga mentok dan posisi kunci dalam keadaan on,jurus pamungkas terakhir yakni menghidupkan motor tersebut dengan kick starter,ingat '' Posisi gas masih dalam keadaan terbuka penuh dan kunci kontak dalam posisi on.
  8. Bila tiba-tiba “Greeng!!....Motor Matic anda akan meraung dengan keras, jangan terkejut dan panik lagi hal ini terjadi sebab gas terbuka penuh,itu artinya motor anda telah dapat digunakan kembali.

Langkah-langkah mengatasi motor matic yang susah hidup diatas juga berlaku untuk motor matic yang telah usang terparkir namun sulit sekali untuk dihidupkan kembali. Biasanya motor tersebut jarang digunakan oleh pemiliknya.

Penyebab Motor Matic Susah Hidup

Beberapa penyebab motor matic yang mengalami masalah ibarat diatas biasanya kandungan materi bakar dan kandungan udara tidak seimbang yang menyebabkan busi pengapian tidak dapat memantik api secara konstan sebab terus dibasahi oleh adonan bensin yang kaya atau berlebih,hal ini bahwasanya dapat diatasi oleh teknisi bengkel berpengalaman dengan menyetel ulang komposisi stelan karburator semoga udara yang masuk serta materi bakar yang masuk seimbang jumlahnya.

Demikianlah ulasan singkat dan tips gampang menyalakan motor matic yang susah hidup di ketika darurat di jalanan. Bila tips ini mempunyai kegunaan dan bermanfaat tidak ada salahnya anda memberitahukan atau membagikan informasi ini ke rekan dan korelasi anda yang sering mengalami duduk kasus ibarat ini.
Read More