Tuesday, July 18, 2017

Jenis-Jenis Maintenance

Dalam menentukan kebijaksanaan maintenance, umumnya terdapat 2 jenis maintenance, yaitu sebagai berikut.

Planned (preventive) maintenance.
Breakdown (corrective) maintenance

Preventif Maintanance
Kegiatan preventive maintenance bertujuan untuk mengurangi kemungkinan cepat rusak dan kondisi mesin selalu slap pakai. Caranya adalah sebagai berikut.
Patrol/Regular Preventive Maintenance Inspection
Kegiatan maintenance yang dilaksanakan dengan cara memeriksa setiap bagian mesin secara berpatroli dan berurutan sesuai dengan schedule.


Major Overhaul (turun mesin)
Kegiatan maintenance yang dilaksanakan dengan mengadakan pembongkaran menyelurah dan penelitian terhadap mesin, serta melakukan penggantian suku cadang yang sesuai dengan spesifikasinya. 


Untuk memudahkan melaksanakan maintenance maka kegiatan maintenance yang dilakukan sebaiknya berdasarkan:


Sistem work order atau work order system merupakan kegiatan maintenance yang dilaksanakan berdasarkan pesanan dari bagian produksi maupun dari bagian-bagian lain.
Check list system merupakan daftar atau schedule yang telah dibuat untuk melakukan kegiatan maintenance dengan cara pemeriksaan terhadap setiap mesin secara berkala.
Rencana kerja triwulan, yaitu kegiatan maintenance yang dilaksanakan berdasarkan pengalaman atau berdasarkan catatan sejarah mesin, misalnya kapan suatu mesin harus dirawat atau diperbaiki.


Work order atau Surat perintah memuat tentang:
apa yang harus dikedakan;
siapa yang menger akandanbertanggungjawab,
alat-alat yang dibutuhkan serta macamnya;
waktu yang dibutuhkan untuk menger akan pekedaan pemeliharaan tersebut dan kapan waktu penyelesaiannya.
Preventive maintenance bertujuan agar hal-hal berikut terjamin.
a) Keamanan mesin dan operator (tenaga maintenance).
b) Kelancaran mesin.
c) Mutu produksi.
d) Kebersihan mesin dan lingkungan sekitarnya.


Keempat hal tersebut bermuara pada mutu produk yang primer sesuai rencana.
a. Keamanan Mesin dan Operator (nnaga Maintenance)
Untuk setiap mesin yang terdapat di dalam pabrik sudah ada ketentuan mengenai karakteristik mesin tersebut.
Misalnya: temperatur air, angin, dan oli tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan. Untuk operator harus memperhatikan alat-alat pengaman yang terdapat di dalam setiap mesin

b. Kelancaran Mesin
Pemberian minyak pelumas secara teratur dan pemeriksaan mesin sert4 peralatannya secara berkala, bertujuan agar dapat menj aga kelancaran mesin sehingga proses produksi dapat ber alan lancar.
Untuk setiap mesin yang ada sudah dipasang suatu alai kontrol untuk mengetahui keadaan minyak pelumas harus ditambah. Penggantian minyak pelumas dilakukan berdasarkan j am kerja mesin atau hasil analisis minyak
di laboratorium

c. Mutu Produksi
Menjaga mutu produksi bertujuan untuk selalu dapat memenuhi standar mutu utama dengan menekan tingkat kerusakan produk serendah mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mempertahankan tingkat produktivitas kerja dan selalu memenuhi spesifikasi kerja yang telah ditentukan serta ketelitian dan kecermatan yang didukung oleh tekad dan kemauan kerja yang tinggi. Untuk mencapai mutu produksi tersebut bagian maintenance akan menjaga agar pabrik tetap dapat beroperasi secara efisien dengan menghindari (mengurangi) hambatan sekecil mungkin sehingga produk dapat diserahkan kepada langganan tepat pada waktunya (delivery date yang tepat). Untuk setiap mesin dibuat suatu hasil persentase kerusakan. Misalnya, untuk kerusakan produk di bagianfinishing adalah 10% dari 60% yang ditargetkan
(sasaran).

d. Kebersihan Mesin dan Lingkungan Sekitarnya
Lantai sekitar mesin harus bersih dari lumuran minyak yang berlebihan pada waktu melaksanakan pelumasan serta dari sampah yang berserakan. Hal ini untuk menghindari tedadinya kecelakaan bagi pekeda (operator) serta menciptakan kenyamanan bekerja. Kebersihan mesin dijaga dengan cara membersihkan mesin tersebut serta diadakan
pengecatan kembali.


Dalam melaksanakan kegiatan maintenance, bila perlu ada penambahan jam ker a. Biasanya penambahan jam ker a dilakukan pads hari Minggu serta hari-hari libur lain yang dikenal dengan overtime.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu (libur), yaitu preventive maintenance, yakni kegiatan berikut ini.
Pelumasan atau penggantian oli.
Perbaikan terencana.
Penggantian spare part (suku cadang).
Pembongkaran serta penelitian mesin.
Pada hari kerja, kegiatan preventive maintenance dan breakdown (cor-rective) maintenance dilaksanakan dengan porsi sebagai berikut.
80% roting dan breakdown maintenance.
20% preventive maintenance.


Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan preventive maintenance dibuat suatu jadwal sebagai berikut.
a) Mendistribusikan kegiatan secara merata dalam skala waktunya dengan memperhatikan frekuensi kegiatan.
b) Menggunakan check list dengan instruksinya untuk dipakai sebagai pedoman oleh petugas maintenance, serta untuk keseragaman pelaksanaan dan pengecekan.
c) Perawatan pencegahan dilakukan tepat waktu, kecuali mesin sedang diperbaiki karena kerusakan atau sedang dibongkar (overhaul).
d) Perawatan pencegahan dilakukan menurut jadwal tertentu, yaitu hal-hal kecil yang tidak mengganggu jadwal produksi.


Contoh: Perawatan pencegahan (preventive maintenance) untuk mesin Banbury, dikepada check list yang memuat instruksi, sebagai berikut.
� Periksa kondisi dan kebocoran dust stop searing.
� Periksa kebocoran Racin Hyd. Unit.
� Periksa bolt-bolt door top and lacth cyl.
� Periksa Mc. Cord lubricator pump.
� Periksa kebocoran angin pada ram packing dan line pipa-pipa angin.
� Periksa kebocoran pada line pipa pendingin.
� Batch off mill, periksa kondisi mill knife dan kebocoran angin.
� Periksa kondisi roll-roll, pillow block bearling, convbelt, gearbox, coupling, sprocket, dan rantai pads: loading, scale, charging, crooss over conveyor.
� Periksa panborn traverse motor blower, drive chain, steel cable, mo�tor coupling screw.


MAINTENANCE
TUJUAN BELAJAR

Umum
Peserta dapat mengetahui kegiatan-kegiatan dan peralatan di workshop maintenance.

TUJUAN MAINTENANCE
Program Maintenance bertujuan untuk:
  1. Melakukan perawatan dan pemeliharaan peralatan produksi sehingga selalu berada dalam kondisi daya guna efektif.
  2. Melakukan perawatan peralatan produksi dengan biaya seekonomis mungkin.
  3. Melakukan modifikasi peralatan produksi sebagai improvement dalam mencapai standar kualitas yang lebih baik.
Maintenance dapat dikelompokkan atas tiga bagian yaitu preventive maintenance, predictive maintenance, dan breakdown maintenance.

PREVENTIVE MAINTENANCE

Preventive maintenance merupakan maintenance rutin yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan sebelum usia pakai (life time) peralatan tersebut berakhir. Preventive maintenance biasanya didasarkan pada jam operasional peralatan. Jenis-jenis preventive maintenance dapat dikelompokkan atas:

Oiling
Oiling adalah tindakan pemberian oli terhadap komponen-komponen bergerak, penggunaan oli pada umumnya untuk bagian-bagian peralatan yang tertutup seperti gearbox. Pemberian oli terdiri dari penggantian dan penambahan. Jenis oli yang digunakan setiap peralatan tidak ada yang sama tergantung pada kondisi kerja peralatan tersebut.
Untuk kondisi kerja dengan temperatur tinggi seperti turbin digunakan oli Turbo T46, sedangkan untuk hydrolic power pack dan hydrolic system lainnya menggunakan oli Turalik 52 atau Oli Meditran SAE 10.

Greasing
Merupakan proses penambahan dan penggantian grease, biasanya menggunakan alat berupa pompa grease (pispot). Grease digunakan untuk bearing, bushing dan poros.

Penggantian
Penggantian spare part rutin dilakukan sesuai dengan rancangan awal peralatan tersebut, sesuai dengan usia pakainya. Penggantian spare part tersebut untuk menjamin optimalisasi kerja unit secara keseluruhan. Seperti penggantian filter pada mesin diesel.

Penyetelan
Penyetelan dilakukan untuk mengembalikan peralatan ke kondisi semula, sehingga kerja peralatan tersebut tetap optimal. Seperti penyetelan kerenggangan rotor bar dengan ripple plate pada unit ripple mill sesuai dengan efisiensi peralatan tersebut, penyetelan damper separating colomb, secondary separating colomb dan LTDS.

PREDICTIVE MAINTENANCE

Predictive maintenance bertujuan untuk mengetahui lebih dini kemungkinan terjadinya kerusakan pada suatu unit. Dengan diketahuinya kondisi peralatan tersebut dapat dilakukan tindakan untuk mencegah peralatan tersebut breakdown pada saat beroperasi yang dapat menyebabkan terjadinya stagnasi proses produksi. Predictive maintenance terdiri dari merger tester, vibro tester, thickness tester.
  1. Merger tester digunakan untuk mengetahui tahanan isolasi dari electromotor, bila tahanan isolasi electromotor rendah perlu dilakukan serlak ulang, hal ini akan dapat mencegah electromotor terbakar.
  2. Vibro tester berfungsi untuk mengetahui getaran suatu peralatan seperti bearing, jika getarannya telah melebihi standar maka perlu dilakukan penggantian atau penambahan grease jika masih memungkinkan.
  3. Sedangkan thickness meter berfungsi untuk mengetahui ketebalan suatu unit dan laju keausan suatu peralatan sehingga dapat direncanakan penggantiannya.
BREAKDOWN MAINTENANCE

Breakdown maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan pada suatu unit yang terhenti operasinya akibat kerusakan pada alat tersebut. Pada dasarnya breakdown maintenance sangat tidak diinginkan, karena akan mengganggu proses produksi. Oleh karena itu preventive maintenance dan predictive maintenance perlu untuk dioptimalkan.

PENGANTAR  ISO 9001

ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.


Jenis-Jenis Pemeliharaan
Jenis-Jenis Pemeliharaan
    Di bawah ini akan di jelaskan beberapa dari macam-macam pemeliharaan (maintenance), yaitu:
1. Preventive Maintenance
   Adalah kegiatan pemeliharan dan perawatan yang di lakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-
   kerusakan yang tidak terduga, dan menemukan kondisi kerusakan pada waktu di gunakan. Dalam
   prakteknya preventive maintenance yang di lakukan oleh suatu perusahaan dapat di bedakan:
   a. Continue maintenance adalah kegitan pemeliharaan dan perawatan yang di lakuakan rutin. contohnya
       membersihkan fasilitas atau peralatan, pelumasan, pengecekan oli, pengecekan isi bahan bakar
       pemanasan.
   b. Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di lakukan secara periodic atau
       dalam jangka waktu tertentu.
2. Corecttive Maintenance
    Adalah pemeliharaan yang di lakaukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas
    atau   peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Perawatan ini merupakan pemeliharaan dan
    tidak di jadwalkan dan biasa terjadi.
3. Improve maintenance
      Adalah suatu perawatan peningkatan dipakai bila dilakukan modifikasi pada peralatan sehingga 
    kondisinya meningkat dengan tujuan agar kerusakan tersebut tidak terulang dan mampu beroperasi sampai
    masa kerjanya (lifetime) tercapai.
4. Breakdown Maintenance
        Jenis perawatan ini hanya bisa di lakaukan apabila mesin samasekali mati karena ada kerusakan atau 
    kelainan dan tidak mungkin dapat di operasikan. Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari
    peralatan yang bersangkuta harus dapat di kuasai. Dengan di kuasainya prinsip kerja peralatan tersebut
    maka diagnosa terhadap kerusakan dapat di lakukan dengan cepat dan tepat.
Sifat Breakdown dapat di bedakan menjadi:
�    Sporadic, yatu breakdown yang terjadi mendadak, dramatis atau kerusakan - kerusakan alat yang yang
      tidak terduga, breakdown maintenance jenis ini bisa terjadi dan mudah di tanggulangi.
�    Kronis, yaitu minor breakdown tetapi frekuensi kejadiannya tinggi. Breakdown jenis ini sering di abaikan
      atau di lupakan setelah beberapakali usaha pengulangan yang gagal. Breakdown akan menyebabkan
      beberapa kerugian baik yang langsung maupun yang tidak langsung:
�    Kerugian langsung mencangkut biaya perbaikan, biaya pencegahan, kerugian cacat produk, dan lain
      sebagainya.
�    Kerugian tidak langsung mencakup penurunan produksi, merosotnya moral karyawan, menurunkan atau
      merusak citra perusahaan
Sumber: http://teknikmesinpnup.blogspot.co.id
Read More

Saturday, July 15, 2017

Komponen Utama Kopling pada Kendaraan

Komponen Utama Sistem Kopling pada Kendaraan - Pada kendaraan terdapat sistem yang bernama sistem pemindah tenaga, yang mana salah satu komponen dari sistem pemindah tenaga ini adalah kopling. Komponen lain dari sistem pemindah tenaga antara lain ada transmisi, propeller shaft, gardan/differential, axle shaft dan lain-lain.

Oke, pada kesempatan kali ini kita akan fokus membahas tentang kopling atau dalam bahasa inggris dikenal dengan clutch. Di manakah letak kopling? Kopling pada kendaraan terletak di antara transmisi dengan mesin (fly wheel).

Karena terletak di antara dua komponen tersebut, maka fungsi dari kopling sudah jelas yaitu untuk memutus atau menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi. Pemutusan tenaga putaran dari mesin ke transmisi ini diperlukan ketika melakukan pemindahan gigi, sehingga ketika ingin memindah gigi percepatan maka kita harus menginjak pedal kopling terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar gigi percepatan dapat berpindah dengan mulus, tanpa menimbulkan suara ataupun kerusakan komponen pada transmisi.

Lalu apa sajakah komponen komponen dari koplin? Berikut ini adalah komponen-komponennya :

Komponen komponen utama kopling pada kendaraan

Kopling pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen seperti roda penerus, pelat kopling/clutch disc/kampas kopling, plat penekasn,  dan mekanism penggerak. Dan berikut ini adalah penjelasan singkat tentang komponen komponen tersebut :

1. Kampas kopling/clutch disc/plat kopling

Merupakan komponen utama pada unit kopling, kampas kopling berfungsi sebagai menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi. Dengan kata fungsi clutch disc adalah untuk meneruskan tenaga mesindari roda penerus (flywheel) ke plat penekan (pressure plate) dan selanjutnya ke input shaft transmisi. Kampas kopling ini terhubung dengan alur pada input shaft transmisi, jadi ketika kopling berputar otomatis input shaft transmisi juga berputar. 

Kampas Kopling (Clutch Disc)
Kampas Kopling (Clutch Disc)
Kampas kopling terdiri dari beberapa bagian utama seperti facing, torsion dumper, cushion plate, paku keling, hub, dan lain sebagainya. Lomponen ini merupakan komponen pada kopling yang paling sering aus. Kampas kopling akan semakin cepat aus, bila penggunaannya salah.

2. Tutup kopling (clutch cover)

Komponen utama kopling yang ketiga adalah tutup kopling atau clucth cover. Tutup Kopling (Clutch Cover). Tutup kopling ini dibautkan dengan fly wheel, Tutup kopling ini akan berputar bersamaan dengan fly wheel dan atau plat kopling sesuai dengan putaran mesin. Untuk saat ini terdapat dua macam tutup kopling, yaitu diaphragm spring clutch cover (tutup kopling tipe pegas diafragma) dan tutup kopling dengan pegas coil. Tutup kopling bagian kiri adalah clutch cover dengan pegas koil, dan gambar bagian kanan yaitu tutup kopling dengan pegas diafragma.

Tutup kopling (clutch cover)
Tutup kopling (clutch cover)

3. Mekanisme penggerak

Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis
Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis
Mekanisme penggerak merupakan suatu mekanisme yang berguna untuk mengoperasikan kopling, kita dapat mengoperasikan kopling dengan menginjak pedal kopling. Mekanisme penggerak akan mneruskannya sehingga kopling dapat terbebas, dan dapat dilakukan perpindahan gigi. Mekanisme penggerak pada kopling terdapat dua macam, tipe yang pertama menggunakan tipe mekanis dan tipe yang kedua menggunakan tipe hidraulis. 

Gambar diatas merupakan gambar mekanisme penggerak tipe mekanis, yang mana untuk menggerakkan masih menggunakan kable bukan hidraulis. (www.bisaotomotif.com)
Read More

Friday, July 14, 2017

Fungsi, Letak dan Syarat Kopling pada Mobil

Fungsi,  Letak dan Syarat Kopling pada Kendaraan  - Seperti yang telah saya utarakan pada postingan-postingan sebelumnya bahwa pada kendaraan terdapat salah satu sistem yang mentransfer tenaga dari mesin ke roda-roda. Sistem tersebut disebut dengan pemindah daya/tenaga. Sistem pemindah tenaga inti terdapat beberapa komponen, seperti kopling, transmisi, propeller shaft dan lain-lain.

Sudah saya sebutkan diatas bahwa macam salah satu macam dari sistem pemindah tenaga adalah kopling. Nah, kita kali ini akan membahas tentang kopling dari mulai fungsi, letak dan juga persyaratannya. Oke, kita mulai dari fungsi kopling. 

Fungsi dan Letak Kopling pada kendaraan

Pada kendaraan kopling atau clutch terletak diantara tansmisi dan juga mesin, kegunaan atau fungsi dari adalah untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.  Untuk mengetahui letak dari kopling, silahkan perhatikan gambar dibawah ini. Sudah sangat jelas tentang letak dari kopling.

letak kopling
letak kopling

Syarat-syarat kopling

Agar kopling dapat bekerja dengan baik, kopling memiliki persyaratan yang harus dipenuhi yaitu :
  1. Harus mampu memutuskan atau meenghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan lembut.
  2. Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi tanpa terjadi slip
  3. Harus dapat memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan cepat dan tepat
 Nah, demikian saja artikel singkat tentang kopling. Jangan lupa baca artikel yang lainnya :
  1. Komponen utama kopling pada kendaraan
  2. Fungsi facing, cushion plate, dan torsion dumper pada kopling 
  3. Fungsi dan macam tutup kopling (www.bisaotomotif.com)
Read More

Wednesday, July 12, 2017

2 Macam mekanisme penggerak kopling

2 Macam mekanisme penggerak kopling - Beberapa hari ini bisaotomotif.com sedang mood untuk share tentang kopling. Yang mana kita sebelumnya sudah membahas beberapa artikel yang berhubungan dengan sistem kopling pada suatu kendaraan. Artikel-artikel tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Nah kali ini kami akan membahasnya dalam 2 macam mekanisme penggerak kopling, saat ini dikenal terdapat dua macam mekanisme penggerak kopling yaitu tipe mekanis dan tipe hidraulis. Dan berikut ini adalah penjelasan masing-masing tipe mekanisme penggerak kopling.

  1. Komponen utama kopling pada kendaraan
  2. Fungsi facing, cushion plate, dan torsion dumper pada kopling 
  3. Fungsi dan macam tutup kopling 

1. Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis


Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis
Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis

Mekanisme penggerak kopling tipe mekanis akan memindahkan atau menyalurkan tenaga dari injakan kaki melalui pedal kopling ke pengungkit. Pada tipe ini digunakan kabel baja yang akan menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling, cara kerjanya kurang lebih seperti ini. Ketika kita menginjak pedal kopling, maka akan menarik kabel, kabel yang terhubung dengan tuas pembebas ini juga akan menarik tuas pembebas ke arah menekan pegas kopling (pada tipe pegas diafragma. Selanjutnya kopling akan terbebas dan tidak dihimpit lagi oleh plat penekan. Sehingga anda dapat memindah gigi percepatan.
 

Ketika melepaskan injakan ke pedal kopling, maka kabel sudah tidak teratarik lagi dan tuas kopling akan kembali ke posisi yang semula. Kopling terhimpit oleh plat penekan, dan berputar bersamaan dengan putara mesin. Input transmisi pun juga berputar dengan kecepatan yang sama dengan putaran mesin.


2. Mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis

Mekanisme penggerak tipe hidraulis
Mekanisme penggerak tipe hidraulis
Mekanisme penggerak kopling yang kedua adalah tipe hidraulis. Pada tipe ini ini memanfaaatkan tekanan hidraulis minyak untuk meneruskan tenaga kaki ketika menginjak pedal kopling. Pedal kopling pada kopling yang menggunakan mekanisme penggerak berguna untuk menekan minyak yang ada pada master silinder.

Tekanan minyak ini kemudian dilasurlkan ke silinder kopling. Yang kemudian tekanan minyak akan mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Hal ini akan membuat kopling menjadi terbebas dan siap untuk melakukan perpindahan gigi percepatan.

Sumber: www.bisaotomotif.com
Read More

Saturday, June 17, 2017

Fungsi dan Pemeriksaan Release Bearing pada Kopling

BisaOtomotif.Com - Ketika melakukan penggantian kampas kopling atau memperbaiki sistem kopling yang menharuskan transmisi dilepas maka ada beberapa komponen yang harus diperiksa. Salah satu komponen yang wajib diperiksa adalah release bearing. Release bearing atau yang disebut dengan bantalan pembebas ini berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork kemudian ke pegas diaphragm pada saat pedal kopling ditekan. Selengkapnya lihat dalam artikel : Cara kerja kopling pada mobil.

" Pemeriksaan Release Bearing "

Bantalan pembebas atau release bearing biasanya merupakan unit bantalan tertutup dengan tipe pelumasan permanen, artinya tidak dapat dibuka, dibersihkan dan bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dari dalam.

Lihat juga: Perbedaan dan Perbandingan Aki

Salah satu gejalan release bearing ini rusak adalah adanya suara gemuruh atau abnormal ketika pedal kopling diinjak. 

Pemeriksaan pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan secara visual. Yaitu dengan cara melihat apakah pada release bearing itu rusak, terbakar, tergores, retak atau aus. Jika hanya terdapat kotoran, tergores sedikit mungkin masih bisa digunakan (baru pemeriksaan secara visual). Tapi apabila kerusakannya parah, misalnya sudah terbakar, rusak, retaknya banyak maka release bearing sudah harus diganti.

 Pemeriksaan Release Bearing pada Kopling
 Pemeriksaan Release Bearing pada Kopling


Setelah melakukan pemeriksaan secara visual, langkah selanjutnya adalah pemeriksaan kerjanya yaitu dengan cara :

a. Putarlah bantalan atau bearing dengan tangan, dan berilah tenaga pada arah aksial. Jika putaran terlalu kasar atau terasa terdapat tahanan yang tidak rata maka sebaiknya bantalan pembebas diganti dengan yang baru.

b. Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self centering system agar tidak tersangkut. Hub dan case harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau malah macet, maka release bearing harus diganti.


Biasanya juga ketika melakukan penggantian kampas kopling, releasse bearing ini selalu diganti baik dalam kondisi yang baik atau sudah buruk. Karena biasanya apabila tidak diganti, sebentar lagi akan rusak dan kalau menggantinya membutuhkan biaya yang agak mahal karena harus menurunkan transmisi dari kendaraan.

Sehingga untuk antisipasi saja, release bearing selalu diganti ketika melakukan penggantian kampas kopling atau clutch disc.(BisaOtotmotif.com)
Read More

Wednesday, June 14, 2017

Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Mobil

Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah salah satu sistem bahan bakar pada mesin bensin yang pengaturan jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injector didalam ruang bakar diatur secara elektronik (komputer). Hampir semua mobil keluaran terbaru saat ini sudah menggunakan fuel injection, hal ini dikarenakan sistem bahan bakar yang ini lebih unggul dibandingkan dengan sistem bahan bakar konvensional yang masih menggunakan karburator.

Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada Mobil


Mesin yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional, jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar diatur oleh karburator. Sedangkan untuk mesin yang sistem bahan bakarnya sudah modern (menggunakan sistem EFI) maka jumlah bahan bakar yang disemprotkan di ruang bakar oleh injektor akan diatur oleh komputer. Jumlah ini tentunya lebih akurat dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, otomatis konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.

Yang membuat bahan bakar yang disemprotkan selalu akurat dan tepat sesuai dengan kondisi mesin adalah karena adanya sensor-sensor. Sensor sensor ini akan memberikan sinyal kepada ecu, yang kemudian oleh ecu akan diolah dan dikirim ke actuator seperti injector untuk menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah yang tepat.

Sensor-sensor tersebut antara lain sensor temperatur udara masuk (IATS = Intake Air Temperature Sensor), Knocking Sensor, TPS (Throttle Temperature Sensor), Water Temperature Sensor, O2 Sensor, Putara mesin dan masih banyak lagi.

Keunggulan-keunggulan Sistem EFI (Electronic Fuel Injection)


Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa sistem EFI lebih unggul dibandingkan sistem bahan bakar yang koncensional (dengan karburator). Berikut adalah keunggulannya :
  1. Sistem EFI menjamiin perbandingan udara dan bahar bakar yang masuk ke dalam silinder dalam perbandingan yang ideal dan efisiensi yang sangat tinggi. Intinya perbandingan akan sesuai dengan kondisi mesin dan kebutuhan.
  2. Karena jumlah bahan bakar yang masuk disemprotkan injector selalu tepat dan efisien, maka mobil yang menggunakan sistem injeksi kemungkinan besar lebih irit dengan mobil yang masih menggunakan karburator dengan kelas yang sama (kapasitasnya sama).
  3. Konstruksi ruang bakar dan kepala silinder dapat lebih disempurnakan, agar efisiensi volumetrik dapat dimaksimalkan sehingga torsi dan daya dapat meningkat. 
  4. Karena perbandingan udara dan bahan bakar disesuaikan dengan kondisi mesin atau kebutuhan, maka akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Emisi gas buang yang dihasilkanpun akan lebih baik bila dibandingkan dengan sistem bahan bakar yang menggunakan karburator.
  5. Terkait dengan perawatan, perawatan sistem bahan bakar yang menggunakan EFI cenderung lebih sedikit. Namun, apabila terjadi kerusakan kemungkinan biaya lebih mahal/besar.
  6.  Dan lain sebagainya

      Jenis jenis Sistem EFI (Electronic Fuel Injection)

      Terdapat dua jenis sistem efi yang digunakan pada kendaraan yaitu sistem D-EFI dan sistem L-EFI. Bagaimanakan perbedaan keduanya? Berikut adalah penjelasan dari kami !!


      a) Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type) 
      Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)
      Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)
      Jenis sistem EFI yang pertama adalah sistem D-EFI. Sistem ini mengukur tekanan udara yang berada didalam intake manifold yang kemudian melakukan penghitungan umlah udara yang masuk. D-EFI disebut �D-jetronic" yang merupakan salah satu merk dagang dari Bosch. �D� berasal dari bahasa Jerman yaitu �Druck� yang mempunyai arti tekanan. �Jetronic adalah istilah Bosch yang berarti penginjeksian. Sistem D-EFI ini tidak seakurat sistem L-EFI yang menggunakan air flow (pengukur jumlah aliran udara), hal ini dikarenakan pada sistem D-EFI tidak dapat mengkonversi dengan tepat tekanan udara dan jumlah udara yang melewati intake manifold.

      b). Sistem L-EFI (Airflow Control Type)
      Sistem L-EFI (Airflow Control Type)
      Sistem L-EFI (Airflow Control Type)
      Berbeda dengan sistem D-EFI yang menggunakan Manifold Pressure Sensor yang berguna untuk mengukur tekanan udara yang berada di dalam intake manifold, kalau dalam sistem L-EFI ini menggunakan Airflow meter untuk mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold dengan sangat akurat. Karena yang diukur langsung jumlah udara yang mengalir dengan keakurasian yang sangat baik, maka sistem ini lebih akurat dari sistem D-EFI.

      Susunan Dasar SISTEM EFI (Electronic Fuel Injection)

      Susunan dasar sistem EFI ini dapat dibagi menjadi 3 bagian (3 sistem fungsional) yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara dan sistem pengontrol elektronik (Electronic Control System).

      1. Sistem bahan bakar
      Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai dengan injector.  Komponennya terdiri dari fuel tank, fuel pump, fuel line, fuel filter, delivery pipe, cold start injector, injector, pressure regulator dan return line. Bahan bakar yang berada di dalam tangki akan dihisap oleh pompa bahan bakar, kemudian disaring oleh filter bahan bakar. 

      Pressure Regulator akan mengatur tekanan bahan bakar, bila tekanannya berlebih (bahan bakarnya terlalu banyak) maka kelebihan bahan bakar tersebut akan dikembalikan ke tangki melalui return line. Cold start injector pada sistem ini berguna untuk menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber ketika cuaca dingin sehingga mesin lebih mudah untuk dihidupkan.

      2. Sistem Induksi Udara (Air Induction System)
      Udara akan masuk melewati filter udara agar terbebas dari kotaran dan debu, udara yang sudah bersih ini kemudian akan masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besarnya pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke dalam intake chamber. Besarnya kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber ini tergantung pada besarnya katup throttle membuka. Udara ini kemudian akan mengalir ke intake manifold yang selanjutnya akan masuk ke ruang bakar.

      Jumlah udara yang masuk ini diteksi oleh airflow meter (pada sistem L-EFI) atau oleh manifold pressure sensor (pada sistem D-EFI).

      3. Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System)
      Sistem pengontrol elektronik ini terdiri dari sensor-sensor yang berguna untuk mendeteksi kondisi mesin dan juga komputer (ECU) untuk menentukan ketepatan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injector sesuai dengan kondisi mesin yang telah ditangkap oleh sensor-sensor.

      Sensor-sensor ini terdiri dari beberapa macam, seperti throttle position sensor, ignition signal, water temperatur sensor, starter signal, oxygen sensor, knocking sensor, intake air temperatur sensor dan lain sebagainya.

      Sumber: BisaOtotmotif.com
      Read More

      Tuesday, June 13, 2017

      Fungsi dan bagian bagian radiator pada mobil

      Ketahui Fungsi Radiator Pada Mobil - Salah satu sistem terpenting pada kendaraan adalah sistem pendingingan. Sistem pendingin ini bertugas untuk menjaga agar suhu mesin stabil pada suhu kerjanya. Saah satu komponen dari sistem pendingin pada mobil adalah radiator. Radiator umumnya terletak dibagian depan kendaraan, tujuannya adalah agar dapat menerima angin pada saat mobil berjalan sehingga membantu dalam proses pendinginan.

      Radiator berbentuk sirip-sirip. Untuk kontruksinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Selain mobil, pada motor biasanya juga terdapat radiator. Namun tidak semua motor ada radiatornya, hanya motor-motor tertentu saja yang ada radiatornya. Setelah mengenal apa itu radiator, tentu tidak lengkap jika kita tidak mengetahui fungsi radiator. Berikut ini bisaotomotif.com merangkumnya dalam artikel fungsi radiator pada mobil :

      Fungsi radiator pada mobil

      Radiator pada mobil berfungsi untuk meradiasikan panas air pendingin ke udara sekitar. Lebih simpelnya berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah mendinginkan mesin.
      Dari namanya kita sudah dapat mengetahui prinsip kerjannya yaitu radiasi, seperti rotor maka kerjanya rotasi, distributor kerjanya distribusi dan lain-lain. Maka dari itu radiator ini berguna untuk meradiasikan panas dari air pendingin ke udara sekitar. Pendinginan radiator dilakukan oleh udara yang mengalir ketika kendaraan melaju, selain itu juga dibantu dengan kipas radiator yang diletakkan dibelakangnya.

      Tutup radiator diletakkan pada bagian atas radiator, radiator cup ini memiliki fungsi untuk mencegah air pendingin mendidih pada suhu 100 derajat celcius, selain itu juga sebagai katup yang dapat mengalirkan air ke reservoir tank pada saat suhu mesin tinggi, atau sebaliknya mengalirkan air dari reservoir tank ke radiator pada saat suhu mesin sudah dingin.

      Kerusakan yang paling banyak ditemukan pada radiator adalah kebocoran. Biasanya kebocoran ini terjadi karena keropos yang disebabkan oleh korosi atau usia pakai yang sudah sangat lama. Biasanya radiator yang bocor dapat ditambal kembali, dan disertai dengan servis. Orang biasa menyebutnya korok radiator (radiator dibersihkan).

      Bagian-bagian Radiator Mobil

      bagian bagian radiator
      Bagian-bagian radiator

      Untuk bagian-bagian atau komponen radiator dapat anda lihat pada gambar diatas :
      Keterangan gambar :
      1. Upper tank (tangki bagian atas)
      2. Lower tank (tangki bagian bawah)
      3. Sambungan upper hose
      4. Sambungan lower hose
      5. Kisi-kisi radiator
      6. Sirip-sirip radiator
      7. Tutup radiator 
      8. Kran pembuangan (penguras)
      Sumber: www.bisaotomotif.com
      Read More

      Monday, June 12, 2017

      Sistem Kerja Karburator

      Sistem kerja karburator terdiri dari beberapa macam. Namun dari semua sistem yang ada pada karburaot dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kerja dari karburato sehingga mampu mencampur udara dan bahan bakar dengan perbandingan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin. Total pada karburator mobil toyota ada 11 sistem, untuk setiap mobil mungkin berbeda-beda tergantung dari jenis dan kontruksi yang digunakan. Pada motor pun juga berbeda, namun pada prinsipnya sama yaitu untuk memenuhi kerja karburator agar mampu mencampur udara dan bahan bakar dalam komposisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin.

      Tetapi pada umumnya, karburator apapun itu pasti ada sistem-sistem utamanya seperti sistem pelampung, sistem stationer dan kecepatan lambat, sistem utama, sistem percepatan, sistem cuk dan lain sebagainya.

      Kerja Karburator
      Kerja Karburator


      Sementara itu sistem tambahannya bisa berupa secondary hig  speed system, fast idle mechanisme, thermostatic valve, PCV, Declaration Fuel Cutt off System.

      Agar lebih jelasnya, saya sebutkan sistam sistem kerja karburator :
      1. Sistem pelampung
      2. Sistem stationer dan kecepatan lambat
      3. Primary high speed system (sistem utama)
      4. Secondary high speed system
      5. Sistem tenaga (power sistem)
      6. Sistem percepatan (Acceleration system)
      7. Susten cuk (Choke System)
      8. Fast Idle Mechanisme
      9. Thermostatic valve
      10. Positive Crancase Ventilation
      11. Declaration Fuel Cut Off System
      Sebelumnya telah kami bahas prinsip kerja dan kontruksi dasar karburator. Rencananya, kami akan menjelaskan ke sebelas sistem kerja pada karburator di atas. Jadi tunggu saja, kalau sudah saya tulis pasti saya update artikel ini dan saya letekkan linknya di samping point point diatas. (BisaOtotmotif.com)
      Read More

      Saturday, June 10, 2017

      Fungsi Pompa Bahan Bakar ( Fuel Pump )

      Salah satu komponen pada sistem bahan bakar adalah pompa bahan bakar. Pompa bahan bakar disebut juga dengan fuel pump. Bahan bakar tidak dapat mengalir sendirinya, kecuali tanki bahan bakar diletakkan di atas. Tetapi pada umumnya tangki bahan bakar pada mobil letakknya dibagian bawah, sehingga memerlukan pompa bahan bakar untuk memompa bahan bakar agar dapat bersirkulasi. Lalu apa sih fungsi dari pompa bahan bakar ini? Berikut adalah penjelasannya : 

      Fungsi Pompa Bahan Bakar (Fuel Tank)


      Pada mobil bensin fungsi dari pompa bahan bakar adalah memompa bahan bakar dari tangki bahan bakar ke karburator (pada sistem bahan bakar konvensional) atau ke injector (pada mesin yang sudah injeksi.

      Tanpa adanya pompa bahan maka bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya ke karburator/injektor, pompa bahan bakar terdapat dua tipe yaitu tipe makink dan tipe elektrik. Tipe mekanik ini umumnya digunakan pada mobil yang sistem bahan bakarnya masih konvensional atau menggunakan karburator.

      Sedangkan pompa bahan bakar tipe elektrik digunakan pada mobil yang sistem bahan bakarnya sudah injeksi. Tetapi ada juga mobil yang sistem bahan bakarnya konvensional menggunakan pompa bahan elektrik, sebenarnya banyak sih. Apalagi bengkel biasanya memodifikasi dari yang semula menggunakan tipe mekanik, dirubah menjadi tipe elektrik.

      Pompa Bahan Bakar tipe Mekanik
      Pompa Bahan Bakar tipe Mekanik
      Gambar diatas adalah pompa bahan bakar tipe mekanik. Pada modul VEDC malan disebutkan bahwa ada dua buah fungsi dari pompa bahan bakar yaitu :

      1. Memindahkan bensin dari tempat yang rendah (tangki) ketempat yang tinggi (karburator)
      2. Menjaga tekanan bahan bakar tetap konstan

      Sumber: BisaOtotmotif.com
      Read More

      Thursday, June 1, 2017

      Bagian-bagian Utama Plat Kopling (Clutch Disc) dan Fungsinya

      Salah satu Komponen utama kopling adalah plat kopling, plat kopling atau clutch disc ini sering disebut juga dengan kampas kopling. Kampas kopling adalah komponen yang paling sering dilakukan penggantian, hal ini dikarenakan kampas kopling dapat aus dan apabila sudah aus maka dapat menyebabkan kopling selip.

      Kopling selip ini tentunya sangat merugikan bagi pengemudi, pasalnya akan membuat kendaraan tidak bertenaga selain itu juga bahan bakar lebih boros dari biasanya. plat kopling berguna untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi. Plat kopling ini biasanya terbuat dari paduan bahan asbes dan juga logam. 

      Oke, sekarang kita kembali ke pembahasan utama kita yaitu tentang bagian bagian utama kopling beserta dengan fungsinya.

      "Bagian-bagian plat kopling"

      Bagian-bagian Utama Plat Kopling (Clutch Disc)
      Bagian-bagian Utama Plat Kopling (Clutch Disc)

      1. Clutch hub
      Bagian plat kopling yang pertama adalah clutch hub yang memiliki fungsi sebagai tempat perkaitan unit clutch disc dengan input shaft pada transmisi. Sehingga dapat memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak maju mundur. 

      2. Disc plate
      Bagian plate kopling yang kedua adalah disc plate, fungsinya adalah sebagai rangka utama dari unit clutch disc yang digunakan untuk menahan beban kerja.

      3. Torsion Dumper
      Bagian plat kopling yang selanjutnya adalah torsion dumper. Torsion dumper ini adalah bagian plat kopling yang berfungsi untuk meredam hentakan/puntiran pada saat kopling mulai menghubungkan ataupun meneruskan putaran. Torsion dumper ini juga bekerja pada saat akselerasi maupun deselerasi.

      4. Facing
      Facing adalah bagian plat kopling yang berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga pemindahan daya mesin dapat optimal.

      5. Cushion Plate
      Sekarang kita lanjut ke komponen plat kopling yang kelima adalah cushion plate. Komponen ini berguna sebagai dudukan facing dan juga memperhalus kerja kopling.

      6) Paku Keling/ Rivet
      Bagian ini mempunyai fungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan
      cushion plate dan disc plate. (BisaOtotmotif.com)
      Read More

      Wednesday, May 24, 2017

      Fungsi dan kontruksi receiver / dryer pada ac mobil

      Ini Fungsi Receiver/Dryer pada Sistem AC Mobil - Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas bersama sama tentang fungsi dan kontruksi dari kondensor ac mobil. Setelah itu, kami akan mencoba menjelaskan kepada anda semua tentang fungsi dan kontruksi receiver/dryer pada sistem ac mobil. Oke, untuk memulainya kita ketahui terlebih dahulu apa itu receiver dryer dan fungsinya.

      Pada sirkulasi refrigerant pada ac mobil, refrigerant setelah dikompresi oleh kompresor, akan menuju ke kondensor untuk didinginkan. Sehingga refrigerant akan mengalami perubahan wujud yakni dari gas menjadi cari yang disebut dengan kondensasi.

      Refrigerant yang telah mengalami kondensasi ini kemudian akan menuju ke receiver/dryer, untuk ditampung sementara, disaring dang dipisahkan dari air.

      Fungsi receiver/dryer pada sistem ac mobil


      Yang perlu anda ketahui adalah bahwa receiver/dryer pada ac mobil memiliki dua buah fungsi terhadap refrigerant yang telah melalui dan mencair (kondensasi) dari kondensor. Apa sajakah fungsinya? Berikut ini kami sebutkan dan jelaskan sedikit.

      #Fungsi receiver/drywr yang pertama
      Fungsi pertama adalah untuk menyaring refrigeran dari kotoran yang dapat menghambat sirkulasi ac mobil. Komponen pada receiver/dryer yang bertugas untuk menyaring kotoran adalah filter.

      #Fungsi receiver/dryer yang kedua
      Selain terdapat filter, receiver/dryer juga terdapat desiccant. Desicant inilah yang berguna untuk memisahkan uap air dari refrigerant. Uap air harus dihilangkan dari refrigerant karena nantinya dapat membeku dan menhambat sirkulasi refrigerant, sehingga ac mobil tidak dingin.

      Kesimpulannya terdapat dua fungsi dari receiver/dryer yaitu menyaring dari kotoran, dan memisahkan uap air dari refrigerant.

      Kontruksi dari receiver/dryer

      Kontruksi dari receiver/dryer dapat anda lihat pada gambar dibawah ini. Terlihat terdapat setidaknya 5 komponen utama receiver/dryer. Komponen no 3 adalah sight glass atau dalam bahasa Indonesianya disebut juga dengan kaca pengintai, fungsinya untuk memeriksa jumlah refrigerant dengan menganalisa yang tampak dari sight glass ini.
      Fungsi dan kontruksi receiver / dryer pada ac mobil
      Fungsi dan kontruksi receiver / dryer pada ac mobil

      Keterangan Gambar :
      1. Tutup Pengaman
      2. Saklar Pengaman
      3. Sight Glass (Kaca Pengintai)
      4. Filter Penyaring
      5. Sel Silca (Desiccant)

      O iya ngomong-ngomong tentang kaca pengintai atau sight glass ini. Sight glass ini tidak selalu berada di receiver/dryer, saya sering menemukan sight glass ini pada saluran pipa refrigerant dan bukan berada diatas receiver/dryer, tetapi dimanampun tempatnya fungsinya adalah sama saja.
      Sumber: www.bisaotomotif.com
      Read More

      Saturday, May 13, 2017

      Fungsi Air Vent Tube Pada Karburator

      Pada saat memahami sistem kerja karburator khusunya pada sistem pelampung, anda akan melihat gambar kerja yang mana pada gambar tersebut terdapat komponen yang disebut dengan air vent tube. Air vent tube ini dari ruang pelampung dan ujungnya berada di air horn. Lalu apa sih fungsi dari air ventube itu? Berikut ini kami jelaskan  :

      Fungsi dari air vent tube adalah untuk Menstabilkan tekanan pada batas permukaan bensin agar tetap/konstan, atau agar tekanan yang berada di ruang pelampung sama dengan tekanan yang berada di air horn sehingga bahan bakar dapat mengalir dari ruang pelampung ke venturi yang tekanannya lebih rendah.

      Jumlah bahan bakar yang keluar dari main nozzle ditentukan oleh perbedaan antara tekanan udara yang berada di venturi (A) dengan tekanan udara berada di dalam ruang pelampung.

      Fungsi Air Ven Tube Pada Karburator
      Fungsi Air Ven Tube Pada Karburator


      Maka dari itu jumlah bahan bakar yang disalurkan ke venturi melalui main nozzle tergantung pada besarnya vakum yang terjadi di dalam venturi, maka dari itu tekanan yang berada air horn (C) dengan ruang pelampung (B) harus sama. tekanan udara di dalam air horn C dan di dalam ruang pelampung B diusahakan agar sama. 

      Apabila air vent tube dan juga saringan udara ini tersumbat, maka tekanan udara yang berada di air horn akan menjadi rendah apabila dibandingkan dengan tekanan yang berada di dalam ruang pelampung. Hal ini membuat bahan bakar yang keluar dari main nozzle menjadi bertambah, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk. Tentu ini sangat merugikan, disamping lebih boros tenaga mesin juga kurang maksimal. Jadi ketika melakukan pembongkaran karburator, jangan lupa periksa air vent tubenya, OK!.

      Kemudian apabila air horn terjadi kebocoran (kendor atau rusak perpaknya) maka akan membuat tekanan yang berada atsmosfir (udara keluar). Ini akan membuat jumlah bahan bakar yang dikirim oleh main nozzle akan bertambah dan campuranpun akan menjadi gemuk.
      Sumber: www.BisaOtomotif.com
      Read More

      Saturday, May 6, 2017

      Ketahui 4 Penyebab Utama Rem Bunyi

      4 Penyebab Utama Rem Mobil dan Motor Bunyi -  Rem merupakan hal yang sangat vital yang ada pada suatu kendaraan, baik motor maupun mobil. Tanpa adanya rem tentu kita akan membuat kita menjadi takut, pastinya tidak ada yang berani melaju dengan kecepatan tinggi apabila remnya blong atau tidak ada rem sama sekali. Banyak kasus kecelakaan yang disebabkan oleh sistem rem yang bermasalah. Salah satu indikasi rem bermasalah adalah timbul bunyi atau suara, lalu apa sajakah penyebab rem mobil dan motor bunyi? Berikut ini kami sebutkan beberapa penyebabnya?

      1. Kanvas rem aus - sebab rem mobil dan motor bunyi

      Penyebab rem mobil atau motor bunyi yang pertama adalah kanvas rem aus, ini terjadi apabila pad (kanvas rem) (pada rem cakram) benar-benar sudah habis sehingga membuat cakram bersentuhan dengan besi pada pad.  Pada rem tromol juga demikian, bila kampas rem sudah habis maka tromol akan bersentuhan dengan besi pada sepatu rem. Terlebih lagi pada rem cakram yang sudah dilengkapi dengan plat anti cit-cit, plat tersebut akan berbunyi ketika kamvas rem sudah melebihi batas minimal. Bunyi yang dihasilkan dari gesekan antara plat dengan cakramnya. Bila rem anda sudah berbunyi cit-cit, sebaiknya langsung diperiksakan ke bengkel mobil langganan anda. Kalau lebih aman, sebaiknya periksa sistem rem secara berkala, bisa bersamaan dengan tune up ringan.

      2. Cakram dan tromol rem tidak rata - sebab rem mobil dan motor bunyi

      Selain karena kanvas rem yang sudah aus, rem bunyi juga disebabkan karena masalah pada cakramnya, atau jika pada rem yang menggunakan rem tromol maka ketidak rataan pada tromol rem akan membuat bunyi abnormal. Ini akan terjadi bila ketidaraat sudah sangat parah, selain menimbulkan bunyi yang abnormal juga akan menimbulkan getaran pada saat melakukan pengereman. Solusi dari permukaan cakram yang tidak rata adalah dengan diratakan atau biasa disebut dengan di bubut. Bila sudah terlalu tips, maka langkah yang paling tepat adalah dengan menggantinya.

      Rem Bunyi? Ini penyebabnya
      Rem Bunyi? Ini penyebabnya


      3. Rem kotor
      Kotoran yang terdapat pada rem juga akan menimbulkan bunyi, terlebih lagi apabila kotoran yang masuk berukuran agak besar seperti kerikil atau yang lainnya. Kerikil ini akan masuk dan membuat bunyi pada rem. Yang saya baca di berbagai media online, debu yang sudah lama menumpuk di sistem rem akan mengeras dan akhirnya akan membuat suatu lapisan di permukaan kanvas rem dan cakram/tromol rem. Sehingga menyebabkan timbulnya suara abnormal ketika rem diinjak. Untuk memperbaikinya biasanya dilakukan pembongkaran, servis dan pembersihan.

      4. Rem macet
      Setelah mengetahui 3 penyebab rem bunyi, kita lanjut ke penyebab rem bunyi yang ke-empat yaitu rem macet. Kondisi rem yang macet biasanya diakibatkan oleh piston rem yang berkarat sehingga tidak dapat bergerak alias macet. Ini berakibat pada saat peda rem diinjak, akan membuat kanvas rem tidak menekan cakram dan tromol rem, apabila piston ini macet pada saat pengereman atau pada saat kanvas rem bersentuhan dengan cakram dan tromol rem tentunya akan tercipta bunyi yang terus menerus meskipun pedal rem sudah tidak di injak. Kerusakan yang semacam ini dapat dilakukan dengan penggantian karet piston rem dan membersihkan piston rem.

      Rem pada kendaraan merupakan sistem yang sangat vital, karena ini menyangkut keamanan ketika berkendara. Banyak kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh sistem rem yang bermasalah, seperti rem bloNg, dan lain sebagainya. Maka dari itu sudah seharusnya kita memperhatikan sistem yang satu ini, apabila ditemukan permasalahan pada sistem rem seperti rem tidak pakem, rem bunyi dll maka lebih baik di bawa kebengkel untuk dilakukan perbaikan atau perawatan berkala.

      Sumber: bisaotomotif.com
      Read More

      Friday, May 5, 2017

      Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder Mobil Kijang

      Ini Dia Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder Mobil Toyota Kijang - Pada mobil khusunya toyota kijang memiliki 12 baut pengikat kepala silinder. Dimana dalam proses pengencangan maupun pengendoran harus dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi kebengkokkan kepala silinder. 

      Selain berurutan dalam proses pengencangan maupun pelepasan juga harus dilakukan secara bertahap, jangan satu baut sudah kencang sedangkan yang lainnya masih sangat kendor. Intinya harus dilakukan secara bertahap.

      Begitu juga ketika kita hanya memeriksa kekencangan baut kepala silinder, juga harus dilakukan dengan berurutan dan bertahap. Kemudian kekencangan baut kepala silinder antara yang satu dengan yang lainnya haruslah sama, tujuannya sama yaitu untuk menghindari terjadinya kebocoran maupun kebengkokan kepala silinder. 

      Agar kekencangannya sama antara satu dengan yang lainnya maka dibutuhkan alat yang bernama kunci momen. Kunci momen ini memiliki spesifikasi kekencangan yang dapat di atur. Apabila sudah sesuai spesifikasi kekencangan yang telah kita atur maka akan timbul bunyi, dan lain sebagainya.

      Di dalam buku manual toyota seri k, untuk toyota kijang seri k (2K, 3k - H, 4k, 5k, 7K) momen spesifikasi kekencangan baut kepala silinder adalah 5,4 - 6,6 kgfm.

      Urutan Pengencangan Bau Kepala Silinder Mobil Toyota Kijang
      Untuk pengencangan baut kepala silinder dimulai dari arah dalam, bisa dengan metode obat nyamuk atau secara silang. Berikut ini merupakan gambarnya :

      Metode silang
      Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
      Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
      Metode Melingkar (Obat Nyamuk)
      Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
      Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
      Anda boleh memilih salah satu cara untuk mengencangkan baut kepala silinder, boleh dengan metode silang maupun melingkar. Bila ada pertanyaan silahkan melalui komentar atau hubungi kami pada halaman contac.

      O iya baru ingat, selain urutan pengencangan yang harus berurutan, juga dalam mengencangkan baut kepala silinder juga harus secara bertahap. Jangan sampai baut yang satu sudah kencang dan yang lain masih kendor. Jadi harus bertahap, misal kencangkan semua baut dengan kekencangan 3 kgfm terlebih dahulu, kemudian meningkat dengan kekencangan 4 kgfm, kemudian 4,5 kgfm dan seterusnya. Tujuannya adalah sama supaya tidak terjadi kerusakan pada kepala silinder seperti melengkung, bocor dan lain sebagainya.

      Sumber: bisaotomotif.com
      Read More

      Monday, May 1, 2017

      Komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis

      Komponen komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis - Terdapat dua macam tipe mekanisme penggerak kopling yang digunakan di sistem kopling mobil, yaitu tipe mekanis dan tipe hidraulis. Dan pada kesempatan-kesempatan sebelumnya sudah saya bahas tentang kopling ini, sehingga pada kesempatan kali ini akan saya share tentang komponen-komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis.

      Kalau belum mengetahui tentang prinsip kerja atau fungsi dari mekanisme penggerak bisa membaca artikel sebelumnya yang berjudul 2 macam mekanisme penggerak kopling.

      Komponen-komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis

      Perhatikan gambar dibawah ini :
      Mekanisme penggerak koplin tipe hidraulis
      Mekanisme penggerak koplin tipe hidraulis
      Dari gambar diatas, anda sudah mengetahui komponen-komponen dari mekanisme penggerak tipe hidraulis yaitu :
      1. Pedal kopling
      2. Master silinder kopling
      3. Pipa tekanan fleksibel
      4. Pipa tekan baku
      5. Tuas pembebas
      6. Silinder kopling
      7. Bantalan tekan
      8. Pegas diafragma
      9. Rumah kopling
      10. Pegas pengembali pedal
      11. Pegas pengembali tuas pembebas
      12. Tuas master silinder rod
      Nah, demikian saja artikel tentang komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis. Semoga bermanfaat dan terimakasih. Jangan lupa dibaca artikel yang lain

      sumber: www.bisaotomotif.com
      Read More

      Saturday, April 29, 2017

      Sistem Kerja Karburator Pada Stationer dan Kecepatan Lambat

      Sistem kerja pada karburator yang kedua setelah sistem pelampung adalah sistem stationer dan juga sistem kecepatan lambat. Sistem ini menjelaskan cara kerja karburator pada saat mesin masih stationer (idle = pedal gas belum diinjak oleh pengemudi) dan juga pada saat kecepatan lambat.

      Ketika mesin masih berputar lambat dan throttle baru terbuka sedikit, maka udara yang masuk ke karburator jumlahnya juga masih sangat sedikit. Jumlah yang yang sedikit ini belum dapat membuat kevakuman pada ventury, sehingga bahan bakar tidak keluar melalui main nozzle (lihat pada sistem pelampung pada karburator). Maka dari itu primary low speed circuit diperlukan untuk menyalurkan bahan bakar di bawah throtle ketika mesin berputar idle dan kecepatan lambat. Dan berikut ini adalah penjelasannya :

      1. Cara kerja karburator pada saat mesin berpurat idling (stationer)

      Sitem Kerja Karburator Pada Saat Idle (Stationer)
      Sitem Kerja Karburator Pada Saat Idle (Stationer)

      Untuk memudahkan dalam memahami, silahkan lihat gambar dibawah ini. Apabila throttle valve (katup throttle) tertutup atau terbuka (sedikit sekali) maka yang terjadi pada bawah throttle valve adalah kevakuman yang besar (terjadi ketika langkah hisap). Sehingga akan menghisap bahan bakar yang telah bercampur dengan udara, campuran udara dan bahan bakar ini akan keluar dari idle port ke intake manifold dan akan masuk ke dalam silinder ketika langkah hisap.

      2. Cara kerja karburator pada saat kecepatan lambat (throttle valve dibuka sedikit)

      Sistem kerja karburator pada saat kecepatan lambat
      Sistem kerja karburator pada saat kecepatan lambat
      Ketika throttle valve dibuka sedikit dari pada keadaan stationer, maka jumlah udara yang mengalir akan bertambah. Hal ini tentu akan membuat kevakuman dibawah throttle menjadi berkurang, bahan bakar yang keluar dari idle port pun akan berkurang, sementara itu dari main nozzle belum keluar. Tentu ini akan membuat kekurangan bahan bakar, untuk mengatasinya maka karburato ditambah dengan sistem kecepatan lambat, pada saat ini pasokan bahan bakar akan bertambah dan keluar dari slow port.

      3. Sekrup penyetel campuran idle

      Untuk mengatur perbandingan antara udara dan bahan dibuat sekrup penyetel campuran idle, sekrup ini akan mengatur campuran udara dan bahan bakar ketika putaran idle. Kita dapat menyetelnya dengan cara memutarnya.  

      4. Slow Jet

      Jumlah bahan bakar yang disupplya untuk primary low speed circuit, diatur oleh slow jet. Bahan bakar akan melalui slow jet, ini kemudian akan m elewati sekrup penyeterl campuran idle dan bahan bakar akan keluar melalui idle port.

      5. Air Bleeder

      Air bleeder ini berguna untuk membantu atomisasi bahan bakar dan bercampur dengan udara.

      6. Economizer Jet

      Economizer jet ini berguna untuk menambah keceppatan aliran bahan bakar sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara dan bahan bakar dari air bleeder.

      SUmber: www.Bisaotomotif.com
      Read More