Saturday, April 29, 2017

Sistem Kerja Karburator Pada Stationer dan Kecepatan Lambat

Sistem kerja pada karburator yang kedua setelah sistem pelampung adalah sistem stationer dan juga sistem kecepatan lambat. Sistem ini menjelaskan cara kerja karburator pada saat mesin masih stationer (idle = pedal gas belum diinjak oleh pengemudi) dan juga pada saat kecepatan lambat.

Ketika mesin masih berputar lambat dan throttle baru terbuka sedikit, maka udara yang masuk ke karburator jumlahnya juga masih sangat sedikit. Jumlah yang yang sedikit ini belum dapat membuat kevakuman pada ventury, sehingga bahan bakar tidak keluar melalui main nozzle (lihat pada sistem pelampung pada karburator). Maka dari itu primary low speed circuit diperlukan untuk menyalurkan bahan bakar di bawah throtle ketika mesin berputar idle dan kecepatan lambat. Dan berikut ini adalah penjelasannya :

1. Cara kerja karburator pada saat mesin berpurat idling (stationer)

Sitem Kerja Karburator Pada Saat Idle (Stationer)
Sitem Kerja Karburator Pada Saat Idle (Stationer)

Untuk memudahkan dalam memahami, silahkan lihat gambar dibawah ini. Apabila throttle valve (katup throttle) tertutup atau terbuka (sedikit sekali) maka yang terjadi pada bawah throttle valve adalah kevakuman yang besar (terjadi ketika langkah hisap). Sehingga akan menghisap bahan bakar yang telah bercampur dengan udara, campuran udara dan bahan bakar ini akan keluar dari idle port ke intake manifold dan akan masuk ke dalam silinder ketika langkah hisap.

2. Cara kerja karburator pada saat kecepatan lambat (throttle valve dibuka sedikit)

Sistem kerja karburator pada saat kecepatan lambat
Sistem kerja karburator pada saat kecepatan lambat
Ketika throttle valve dibuka sedikit dari pada keadaan stationer, maka jumlah udara yang mengalir akan bertambah. Hal ini tentu akan membuat kevakuman dibawah throttle menjadi berkurang, bahan bakar yang keluar dari idle port pun akan berkurang, sementara itu dari main nozzle belum keluar. Tentu ini akan membuat kekurangan bahan bakar, untuk mengatasinya maka karburato ditambah dengan sistem kecepatan lambat, pada saat ini pasokan bahan bakar akan bertambah dan keluar dari slow port.

3. Sekrup penyetel campuran idle

Untuk mengatur perbandingan antara udara dan bahan dibuat sekrup penyetel campuran idle, sekrup ini akan mengatur campuran udara dan bahan bakar ketika putaran idle. Kita dapat menyetelnya dengan cara memutarnya.  

4. Slow Jet

Jumlah bahan bakar yang disupplya untuk primary low speed circuit, diatur oleh slow jet. Bahan bakar akan melalui slow jet, ini kemudian akan m elewati sekrup penyeterl campuran idle dan bahan bakar akan keluar melalui idle port.

5. Air Bleeder

Air bleeder ini berguna untuk membantu atomisasi bahan bakar dan bercampur dengan udara.

6. Economizer Jet

Economizer jet ini berguna untuk menambah keceppatan aliran bahan bakar sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara dan bahan bakar dari air bleeder.

SUmber: www.Bisaotomotif.com
Read More

Saturday, April 22, 2017

Tipe-Tipe Karburator Pada Motor dan Mobil

Tipe tipe karburator pada motor dan mobil ada beberapa macam, pembagiannya pun dibagi menjadi beberapa bagian seperti berdasarkan jumlah venturinya atau tipe arus dan jumlah barel. Karburator adalah salah satu komponen pada sistem bahan bakar bensin yang berguna untuk mencampur udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang diusahakan sesuai dengan kebutuhan mesin. Oke, langsung saja berikut adalah tipe tipe karburator.

A. Tipe karburator berdasarkan jenis ventury

Tipe Karburator berdasarkan tipe ventury
Tipe Karburator berdasarkan tipe ventury
Jenis ventury yang digunakan pada mobil ataupun motor biasanya terdapat 3 tipe, yaitu venturi tetap (fixed venturiw), variable venturi, dan valve venturi. Variable venturi adalah tipe venturi yang paling sering digunakan, permukaan venturi pada venturi jenis ini di atur sesuai dengan banyak sedikitnya udara yang dihisap. 

Karburator tipe "N" pada mesin Daihatsu kayaknya sudah menggunakan venturi yang berjenis air valve, sehingga karburator ini membukanya air valve diatur dengan besarnya udara yang dihisap. Walaupun berbeda jenisnya dengan variable venturi tetapi kerjanya hampir sama dengan venturi tipe variabel.

B. Tipe karburator berdasarkan tipe aliran

Tipe karburator berdasarkan tipe aliran
Tipe karburator berdasarkan tipe aliran
Karburator dapat dibedakan dari jenis alirannya. Karburator yang mencampur udara dan bahan bakar yang keluarnya mengara ke bawah disebut karburator arus turun, sedang yang keluarnya ke sisi (mendatar) disebut karburator arus datar. Pada mobil mobil karburator arus turun lebih banyak digunakan daripada tipe arus datar. 

C. Tipe karburator berdasarkan jumlah barel

Tipe karburator berdasarkan jumlah barrel
Tipe karburator berdasarkan jumlah barrel
Barel adalah saluran untuk mencampur udara dan bahan bakar yang mengalir dari ventury ke inlet karburator. Bila hanya terdapat satu barel, maka karburator disebut dengan karburator singgle barel, tetapi bila terdapat dua disebut dengan karburator double barrel. Pada umumnya karburato singgle barel digunakan untuk mesin yang memiliki kapasitas kecil, sedangkan double barrel digunakan pada mesin yang memiliki kapasitas yang lebih besar atau sedang.

Sumber: www.BisaOtomotif.com
Read More

Sunday, April 9, 2017

Tips Membeli Ban Mobil Bekas Yang Tepat dan Berkelas

Tips Membeli Ban Mobil Bekas - Memiliki mobil memang sangat menyenangkan karena Anda tak perlu ribet dengan panas dan hujan tapi Anda juga akan berhadapan dengan kebutuhan untuk menjaga mobil untuk selalu siap untuk bekendara yang salah satunya adalah ban mobil. nah, membeli ban mobil satu paket memang menguras kantong apalagi dimasa belom gajian yang akhirnya membuat Anda beralih pada ban bekas. Bagi yang sedang menacari ban mobil bekas alangkah baiknya Anda membperhatikan tips membeli ban mobil bekas berikut ini. 

Tips Membeli Ban Mobil Bekas Dapatkan Ban Kualitas Oke 

Tips Membeli Ban Mobil Bekas
Tips Membeli Ban Mobil Bekas

Berikut ini merupakan tips yang patut untuk diikuti ketika memilih ban bekas untuk mobil Anda. Jangan hanya tertipu penampilan saja teliti sebelum membeli ban bekas Anda akan berdampak lumayan pada mobil Anda nantinya. 

1. Perhatikan jumlah tambalan jika memilih ban tubles 
Jika Anda ingin membeli ban bekas terutama ban bekas tubles alangkah baiknya jika Anda memilih yang tidak memiliki terlalu banya tambalan. Jika terlalu banyak tamabalan usahakan jangan dipilih dan mencari yang lain karena ban tersebut tidak layak pakai merupakan tips memilih ban mobil bekas pertama yang harus Anda pahami. 

2. Tapak ban sangat penting 
Ketika Anda membeli ban mobil bekas baiknya untuk melihat tapakan dari ban mobil yang ada. Cek apakah ban bekas tersebut memiliki keretakan atau cacat lainnya pada setiap tapakannya. Kemudian jika pada ban mobil yang bar tentu pada tapakan ban akanterlihat dan tercetak jelas kerumitan dari motip tapakan ban. Untuk ban bekas sebaiknya Anda memilih tapakan ban yang disekeliling bannya memiliki tapakan uliran yang sama meratanya. Jika Anda memilih dengan tapakan uliran yang tidak merata akan mengakibatkan laju mobil Anda tidak nyaman. 

3. Hindari vulkanisir 
Terkadang ada yang memilih untuk mengunakan ban vulkanisir dibandingkan harus ribet memperhatikan tips beli ban mobil bekas yang membutuhkan kejelian. Perlu Anda ketahui jika ban vulkanisir memeng terlihat hampir sama dengan ban asli yang andabeli namun sesungguhnya itu haya direkayasa agar terlihat seperti ban gres alias baru. Ban vulkanisir akan berbahaya jika digunakan terutama pada bagian ban depan. 

4. Terlihat bagus belom tentu disertai kualitasnya 
Ketelitian juga perlu ditingkatkan ketika membeli ban bekas terkadang ada pihak yang memosel ban bekasnya sehingga terhindar dari segala pngecekan yang jika dilihat lebih dekat dan teliti tidak layak untuk digunakan. Memang jika dilihat lebih bagus tapi keselamatan paling utama bukan. Nah inilah Anda harus teliti sebelum membeli. 

5. Kode produksi
Mengecek kode produksi juga bisa menjadi penentu bagusnya ban bekas pilihan Anda. Yep, ketika Anda memilih ban bekas usahakan untuk selalu mengecek kode produksi yang tertera pada ban. 

Nah, apa untungnya? Untungnya Anda bisa memiliki kualitas ban yang bagus dibandingkan dengan yang lain jika Anda memilih ban dengan kode produksinya tidak terlalu lama masih baru-baru ini. 

Ban yang kode produksinya masih fresh atau tidak telalu lama memiliki kualitas yang bagus dibandingkan yang lainnya namun bukan berarti Anda juga mengabaikan factor lainnya. Mengenai ban bekas memang ada keuntungan dari segi keuangan anamun bukan berarti Anda beralih pada ban bekas ini. 

Usahakan untuk meminimalisir penggunaan ban bekas karena performanya tidak setangguh ban asli yang baru. Selain itu yang perlu diingat adalah ketika Anda menggunakan ban bekas jangan terlalu lama atau berfikir bahwa masalan ban Anda sudah teratasi tapi ban bekas hanyalah sebagai ban cadangan saja.

Sumber: Bisaotomotif.com
Read More

Saturday, April 1, 2017

Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian

Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian - Pada sistem pengapian yang masih konvensional atau sistem pengapian yang masih menggunakan platina untuk memutus dan menghubungkan arus primer yang ada di koil agar terjadi induksi tegangan tinggi.

Kondensor memiliki fungsi yang sangat vital, yaitu berfungsi untuk mencegah percikan bunga api yang terjadi pada platina. Percikan bunga api yang terjadi pada platina dapat membuat kontak point yang terdapat pada platina cepat aus, maka dari itu apabila tidak dilengkapi dengan kondensor maka platina akan cepat rusak (aus).

Kondensor ini berbentuk silinder kecil, kondensor terdiri dari beberapa lembar kertas timah yang masing-masing lembar tersebut diberi kertas paraffin. Lembaran-lembaran tersebut kemudian digulung dengan ketat, hingga membentuk sebuah silinder.

Masing-masing dari kumpulan plat tersebut kemudian dihubungkan dengan satu kawat yang nantinya akan menjadi kutub positif dan negatif.

Kondensor ini terpasang pada di distributor, ada yang dipasang di dalam distributor, tetapi ada juga yang dipasang di luar distributor. Untuk mobil toyota kijang rata-rata dipasang di luar bodi distributor. 

Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian

Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian
Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian

Kondensor pada sistem pengapian berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point yang ada pada platina. Loncatan bunga api ini terjadi pada saat platina mulai membuka, tujuan utamanya adalah untuk menaikkan tegangan yang ada pada coil skunder (tempatnya kumparan skunder). Tujuan lainnya juga adalah untuk membuat platina lebih awet.

Bagaimana bisa kondensor dapat menaikkan tegangan yang ada pada kumparan skunder coil? Ini penjelasannya.

Arus primer akan mengalir menuju ke kumparan primer, yang apabila arus primer ini diputus oleh platina secara tiba-tiba akan menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 volt pada kumparan primer dan 10.000 volt atau lebih pada kumparan sekunder yang ada pada ignition coil.

Induksi diri tersebut dapat menyebabkan arus tetap mengalir dalam bentuk bunga api pada breaker point. Hal ini disebabkan karena gerakan pemutusan platina relatif lebih lambat dibandingkan dengan gerakan aliran listrik.

Apabila terjadi loncatan bunga api pada platina, maka pemutusan arus primer tidak terjadi dengan maksimal. Akibatnya tegangan tinggi yang dihasilkan pada kumparan sekunder juga kurang maksimal. Agar tegangan yang dibangkitkan pada kumparan skunder lebih maksimal, maka pemutusan arus primer harus terjadi lebih cepat.

Pada saat arus primer mengalir maka akan terjadi hambatan pada arus tersebut, hal ini disebabkan oleh induksi diri yang terjadi pada waktu arus mengalir pada kumparan primer. Induksi diri tidak hanya terjadi pada waktu arus primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer diputuskan oleh platina saat mulai membuka. Pemutusan arus primer yang tiba-tiba pada waktu platina membuka, menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan primer dan 10.000 volt atau lebih pada kumparan sekunder pada ignition coil. 

Induksi diri tersebut, dapat menyebabkan arus primer tetap mengalir melalui bunga api yang terbentuk pada breaker point. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Hal ini dikarenakan gerakan platina dalam memutuskan arus primer relatif lebih lambat dibandingkan dengan gerakan aliran listrik yang ingin terus melanjutkan alirannya ke massa/ground/body. Jika terjadi loncatan bungai api pada platina saat platina mulai membuka, maka pemutusan arus primer tidak terjadi dengan cepat dan maximal, padahal tegangan yang dibangkitkan pada kumparan sekunder akan naik apabila pemutusan arus primer terjadi lebih cepat.

Untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api pada platina, maka pada rangkaian sistem pengapian konvensional dipasaanglah kondensor untuk menyerap loncatan bunga api. Kondensor ini ada umumnya dirangkai secara paralel dengan platina.

Besar kapasitas kondensor menjukkan kemapuan dari kondensor tersebut. kemudian kapasitas usatu kondensor bisa diukur dengan satuan mikro farad. Misalnya kapasitor dengan kepasitas 0.22 micro farad atau 0.25 micro farad.
Sumber: www.bisaotomotif.com
Read More