Friday, March 31, 2017

Sejarah Penemuan Helikopter

Sebenarnya, perjalanan helikopter menjadi bentuk yang dikenal pada saat ini memakan kurun waktu yang cukup panjang. Dalam perjalanannya, juga melibatkan perkembangan teknologi dan juga para penemu serta pengembang helikoter.

Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet-Richet, tahun 1907. Heli ini terbang di Douai, Perancis pada 29 September 1907. Helikopter ini masih memperoleh bantuan dari empat orang yang memegangi keempat kakinya. Upaya ini tidak memperoleh catatan baik sebagai helikopter pertama yang terbang bebas. Walaupun demikian, helikopter ini membuktikan keberhasilan teori terbang vertikal yang saat itu masih dianggap sebagai teori. Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya. Heli ini menggunakan mesin Antoinette berkekuatan 50 hp.

Terbang heli sesungguhnya dilakukan oleh Paul Cornu menggunakan heli bermesin ganda Antoinette 24 hp di Lisieux, Perancis pada 13 November 1907. Penerbangan berlangsung 20 detik hingga ketinggian 0,3 Meter. Sedangkan Helikopter berjenis Gyroplane pertama diraih oleh C4 Autogiro buatan Juan de la Cierva. Autogiro terbang pertama pada 9 Januari 1923. Rahasia sukses pada pengadopsian sistem flapping hinges joint the blades to the rotor head.

Sementara helikopter yang sukses terbang pertama dilakukan oleh jenis Fock Wulf FW-61 berotor ganda yang didesain oleh Professor Heinrich Focke pada tahun 1933-1934. Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936 dan ditenagai oleh mesin Siemens-Halske Sh 14A bertenaga 160 hp. Heli ini diterbangkan oleh Ewald Rohlfs. Heli ini mencatat rekor terbang sejauh 122,35 km dan lama terbang satu jam 20 menit 49 detik. Pada waktu lain ia terbang hingga ketinggian 3427 meter dan rekor kecepatan 122 km/jam.


Pionir pengembang teknologi Helikopter

Leonardo da Vinci (1452-1519) - Leonardo da Vinci sebenarnya mengembangkan konsep terbang vertikal yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari dataran Cina, tidak jelas sebenarnya sejak kapan mainan anak-anak ini dikembangkan disana dan siapa inisiatornya atau penemunya. Pada tahun 1483 Leonardo da Vinci mengembangkan konsep sekrup terbang.

Sir Goerge Cayley (1773-1857) - Sir George Cayley dikenal sebagai insinyur dan inovator dalam navigasi udara dan aerodinamika. Salah satu yang dikenalkannya adalah istilah angle of attack dalam dunia penerbangan. Dalam sejarah, dia merupakan sosok yang mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang atau glider namun demikian dia mengembangkan sayap putar atau helikopter. Helikopter yang diperkenalkannya merupakan kompilasi dari bahan kayu, bulu, gabus dan kawat.

Pada 1842, Cayley mendesain helikopter lebih baik , khususnya ketika mengetahui bahwa putaran baling-baling dapat menimbulkan petaka sehingga memerlukan penangkalnya. Teori penangkal ini juga dikemukakan olehnya. Agar bisa terbang, helikpter ini menempatkan dua rotor yang bergerak berlawanan arah. Meski helikopter rancangannya belum berwujud dengan helikopter yang mengudara, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari Rusia dan Focke dari Jerman.

Nikolai Egorovich Zhikovsky (1847-1921) - Zhukovsky mengawali karier di dunia penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan aerodinamika. Zhukovsky kemudian menemukan terowongan angin pertama di dunia untuk menguji teknologi aerodinamika. Terjun dalam pengembangan helikopter pada tahun 1910 dan pada Perang Dunia I mengembangkan banyak pesawat terbang dan helikopter

Juan de la Cierva (1895-1936) - Cierva mengembangkan helikopter setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919, alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen. Hasinya adalah Autogiro yang merupakan konsep pesawat gado-gado antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan keliling Eropa dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. Upayanya tidak sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di Croydon pada tahun 1936.

Igor Ivanovich Sikorsky (1889-1972) - Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburg yang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke Kiev, Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat.

Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya VS-300 dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini.

Mikhail Mil (1909-1970) - Seperti halnya Sikorsky, Mil menaruh minat pada penerbangan diusia dini. Dia memenangkan kompetisi pesawat model pada usia 12 tahun. Ia kemudian masuk ke Insitut Aviasi di Novocherkassk, Uni Soviet dan mengembangkan autogiro pertamanya dengan pengawasan dan bimbingan Kamov dan Skrzhinsky. Setelah lulus pada 1931, dia masuk ke pusat aerodinamika Rusia TsAGI, dan disinilah melakukan penelitian pada aerodinamika helikopter dengan penekanan pada stabilitas dan desain rotor.

Pada tahun 1947, Mil diangkat menjadi kepala desain helikopter yang baru dan memunculkan helikopter GM-1 yang dikenal menjadi Mi-1 Hare. Sukses Hare menuntun pengembangan helikopter selanjutnya yang sangat terkenal seperti Mi-4, Mil Mi-6 Hook, hingga Mi-8 dan Mi-17 yang terkenal, serta heli serang-angkut Mi-24

Yum Soemarsono (1916-1999) - Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak helikopter Indonesia. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.

Helikopter pertama rancangannya adalah RI-H yang selesai pada tahun 1948 namun tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di Gunung Lawu dibom Belanda pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip Yogyakarta. Sementara Helikopter ketiga adalah Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter kepik yang ironisnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.

Kehilangan tangan kirinya membuatnya menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti tangan kirinya yang putus, sehingga penerbang cacat masih mampu menerbangkan helikopter. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Semula hanya didesain untuk helikopter jenis Hiller, namun kemudian dikembangkannya untuk dipakai pada helikopter Bell 47G dan Bell 47J2A, hadiah dari Solichin GP. Meski alat ini kemudian diminati oleh pabrik helikopter Bell di Amerika Serikat, tidak ada kejelasan selanjutnya mengenai pengembangan alat ini dan sekaligus juga hak patennya. Beliau meninggal pada 5 Maret 1999. (Wikipedia)
Read More

Fungsi dan Cara Kerja Solenoid Valve Pada Karburator

Pada karburator terdapat katup solenoid atau solenoid valve. Postingan ini melanjutkan postingan sebelumnya tentang sistem stationer dan kecepatan lambat pada karburator, karena komponen ini bekerja pada saat putaran mesin stationer (idle). Pada mobil diesel sering terjadi mesin hidup walaupun kunci kontak "OFF", di mobil bensin pun juga bisa terjadi. Peritiwa ini disebut dengan Dieseling. Pada mobil bensin, dieseling disebabkan oleh campuran udara dan bahan bakar yang terbakar oleh panas yang berlebihan pada busi atau kerak yang membara yang menempel pada ruang bakar atau katup buang. 

Nah, untuk mencegah terjadinya dieseling pada mesin bensin, maka pada karburator dipasangi dengan katup solenoid (solenoid valve). Katup ini akan menghentikan supply bahan bahan bakar yang keluar melalui idle port, sehingga bahan bakar yang menuju ruang bakar hanya sedikit sekali sedangkan udara banyak, otomatis mesin akan mati dan tidak mengalami dieseling (mesin hidup walaupun kunci kontak sudah dalam posisi OFF).

Fungsi Solenoid Valve

Fungsi katup solenoid adalah untuk menghentikan supply bahan bakar yang menuju idle port, sehingga bahan bakar tidak keluar dari idle port dan tidak terjadi dieseling (mesin masih hidup ketika kunci konntak off).

Cara Kerja Solenoid Valve

Solenoid Valve Pada Karburator
Solenoid Valve Pada Karburator
Apabila mesin dihidupkan atau kunci kontak dalam posisi ON maka katup solenoid akan tertarik/terbuka membuka saluran bahan bakar sehingga bahan bakar dapat mengalir ke low speed circuit dan keluar dari idle port.

Solenoid Valve Pada Karburator
Solenoid Valve Pada Karburator
Ketika mesin dimatikan (kunci kontak OFF) maka solenoid valve ini akan menutup saluran bahan bakar, sehingga bahan bakar tidak dapat keluar melalui idle port. Mesin dapat mati, dan tidak mengalami dieseling. 

Untuk melihat cara kerja katup solenoid ketika membuka dan menutup dapat melihat gambar di atas. Biasanya katup solenoid terdiri dari satu kabel, kabel ini dihubungkan dengan terminal IG kunci kontak atau pada + koil (intinya disambungkan dengan kabel yang ketika IG mendapatkan arus, dan ketika kunci kontak OFF arus juga terputus). Ada juga katup solenoid yang terdiri dari 2 kabel, kabel yang satu dihubungkan dengan massa.

Bila terjadi kerusakan pada katup solenoid atau sirkuitnya maka dapat menyebabkan mesin tidak normal, terutama pada saat idle. Misal saja tidak sirkuit putus, maka katup solenoid akan tertutup terus, akibatnya bahan bakar tidak dapat keluar dari idle port sehingga kekurangan bahan bakar. Mesin pun akan mati, tetapi apabila dihidupkan kemudian digas maka mesin dapat hidup lebih lama, ketika tidak di gas maka mesin akan mati (tidak stationer). Jadi apabila katup solenodi tidak membuka, mesin dapat hidup tapi tidak dapat staioner (idle).
Sumber: www.bisaotomotif.com
Read More

Monday, March 20, 2017

Fungsi Fuel Filter pada Sistem Bahan Bakar

Salah satu komponen sistem bahan bakar adalah fuel filter. Fuel system pada kendaraan berguna untuk menyediakan, mengalirkan, menyaring bahan bakar untuk proses pembakaran di dalam silinder. Setiap kendaraan baik itu mobil, bus atau yang lainnya pasti pada fuel systemnya terdapat saringan bahan bakar atau fuel filter. Pada mobil bensin dan diesel pun juga terdapat fuel filter ini.

Pasalnya kebersihan dari bahan bakar sangat penting, terdapat kotoran sedikit saja maka dapat menyumbat aliran bahan bakar yang dapat mengganggu kinerja dari sistem bahan bakar. Bila tersumbatnya banyak, bisa jadi mobil tidak dapat dihidupkan karena aliran bahan bakar tersumbat.

Untuk menjaga agar bahan selalu dalam kondisi yang bersih, maka terdapat komponen yang diberi nama dengan FUEL FILTER. Fuel Filter ini dalam bahasa Indonesia berarti saringan bahan bakar. Komponen yang satu ini pasti ada di setiap kendaraan, baik itu mobil ataupun motor, baik itu yang menggunakan bahan bakar bensin atau yang menggunakan bahan bakar solar.

Dari uraian diatas sebenarnya sudah dapat diketahui fungsi dari fuel filter. Tapi agar lebih jelasnya berikut ini kami sebutkan fungsi dari saringan bahan bakar atau fuel filter.

Pada intinya saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran dan air yang terdapat pada bahan bakar agar nantinya tidak menyumbat aliran bahan bakar yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
Biasanya fuel filter ini diletakkan diantara tangki dan juga pompa bahan bakar. Pada saringan bahan bakar untuk mobil bensin, elemen filter yang berada didalamnya, dapar menurunkan kecepatan aliran bahan bakar, sehingga air dan partikel kotoran yang massanya lebih berat dari bahan bakar akan turun dan mengendap dibawah.

Saringan bahan bakar ini umumnya tidak bisa dibuka, namun dapat dibersihkan apabila kotorannya belum parah. Bila sudah parah maka lebih baik diganti, dan bila rusak juga harus diganti karena tidak dapat dibuka dan dibersihkan. Berikut ini adalah penampakan dari fuel filter atau saringan bahan bakar pada mobil yang berbahan bakar bensin.  

Fungsi Fuel Filter pada Sistem Bahan Bakar
Fungsi Fuel Filter pada Sistem Bahan Bakar
Sumber: BisaOtomotif.com
Read More

Sunday, March 19, 2017

Prinsip Kerja dan Kontruksi Dasar Karburator

BisaOtomotif.com - Nah, pada malam hari ini BisO akan share tentang prinsip kerja dan juga kontruksi dasar dari karburator. Pada mobil maupun pada motor fungsi karburator adalah untuk Mengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke silinder mesin dalam perbandingan yang sesuai dengan kebutuhan mesin.

" Prinsip Kerja Karburator "

Untuk memahami prinsip kerja dari karburator, kita dapat melihat prinsip pengecetan dengan menggunakan semprotan. Karena kedua-duanya menggunakan dasar kerja yang sama. Perhatikan gambat dibawah ini untuk lebih memahaminya, ketika seseorang meniup dari salah satu ujung penyemprot, dan disemprotkan ke arah pipa yang bagian bawahnya terdapat cairan, maka akan membuat tekanan didalam pipa turun. Sehingga cairan yang ada pada tabung penyemprot akan terhisap ke dalam pipa, dan akan terbentuk partikel-partikel kecil saat terkena hembusan udara. 


prinsip kerja dari karburator
prinsip kerja dari karburator


Semakin cepat orang tersebut menghembuskan udara, maka semakin banyak air yang terhisap ke dalam pipa. Anda bisa mencobanya dirumah untuk membuktikan peristiwa seperti ini, dan anda akan tahu prinsip kerja dari karburator.

" Kontruksi Dasar Karburator "

Kontruksi dasar karburator dapat anda lihat di gambar dibawah ini. Yang mana ini adalah gambar dengan komponen paling utama dan dasar dari sebuah karburator, komponen utamanya antara lain ada venturi, main nozzle, chooke valve, throttle valve, idle  mixture adjusting scre, float, needle valve, float chamber.

Kontruksi Dasar Karburator
Kontruksi Dasar Karburator
Karena ini hanya dasar, jadi penjelasannya mungkin belum detail. Untuk detailnya anda dapat mempelajari pada sistem kerja pada karburator. 

Pada saat langkah hisap, piston akan bergerak dari TMA ke TMB, sehingga akan membuat kevakuman di dalam ruang bakar. Katup hisap pada saat ini juga sudah membuka. Hal ini akan menghisap udara, udara dari luar akan masuk melewati filter udara kemudian karburator.

Besarnya udara yang masuk ke silinder ini diatur oleh katup throttle atau throttle valve, yang mana gerakannya diatur oleh pedal gas. Letakknya paling kanan disamping dari pedal rem yang berada di tengah.

Semakin pengemudi menginjak pedal gas, atau semakin throttle valve membuka maka aliran udaya yang masuk melalui saluran sempit (venturi) akan semakin bertambah, dan pada ventury tekanannya juga akan turun. Hal ini akan membuat bensin yang berada di dalam ruang pelampung akan terhisap dan keluar melalui main nozzle.

Jumlah udara maksimum yang masuk ke karburator adalah saat mesin berpurat pada kecepatan tinggi dan posisi throttle valve terbuka penuh. Kecepatan udara yang bergerak melalui ventury meningkat, dan bensin yang keluar dari main nozzle juga bertambah banyak.

Sumber: Bisaotomotif.com
Read More

Pelampung Pada Sistem Kerja Karburator

Salah satu sistem kerja pada karburator adalah sistem pelampung.
Fungsi dari sistem pelampung adalah untuk Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap (kostan). Semua karburator pasti terdapat sistem pelampung, mungkin hanya kontruksi atau bentuknya saja yang berbeda tetapi pada prinsipnya kerjanya sama. Untuk memahami cara kerjanya silahkan lihat gambar dibawah ini.

Alasan mengapa sistem pelampung ada pada karburator

Sistem Pelampung
Sistem Pelampung

Ketika pedal gas diinjak, maka udara akan mengalir melalui venturi. maka pada ventury akan terjadi kevakuman (tekanan rendah), hal ini akan membuat bahan bakar dari ruang pelampung akan keluar melalui main nozzel (nosel utama). Apabila perbedaan tinggi (h = LIHAT GAMBAR diatas) antara bibir nosel dan permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung telah berubah, maka jumlah bahan bakar yang dikeluarkan oleh nosel akan berubah juga. Maka permukaan bahan bakar yang berada di dalam ruang pelampung harus tetap (tidak boleh kurang ataupun kelebihan), agar permukaan bahan bakar ini tetap diperlukan suatu sistem, yang sekarang ini kita kenal sebagai sistem pelampung.

Cara kerja sistem pelampung pada sistem kerja karburator


1. Pengontrolan permukaan bahan bakar (Float Control Level)
Ketika bahan bakar dalam hal ini bensin yang telah dipompa oleh pompa bahan bakar, kemudian masuk ke ruang pelampung melalui needle valve yang terbuka. Pada saat terisi, maka pelampung lama-kelamaan akan terangkat. Dan needle valve akan menutup saluran dari pompa bahan bakar, sehingga bensin tidak dapat masuk ke ruang pelampung.

Cara Kerja Sistem Pelampung
Cara Kerja Sistem Pelampung
Bahan bakar tidak selamanya berada di ruang pelampung, bensin akan dipakai dalam proses pembakaran. Ketika bahan bakar di ruang pelampung berkurang, maka pelampung (float) akan bergerak turun (ke bawah). Needle valve juga ikut turun, sehingga saluran dari pompa bahan bakar akan terbuka. Bahan bakar akan masuk lagi ke ruang pelampung, ketika sudah penuh saluran akan tertutup lagi. Ketika berkurang akan terbuka lagi begitu seterusnya.

Sumber:: Bisaotomotif.com
Read More